BKN Akui Tak Pegang Hasil TWK KPK, Febri Diansyah: Ini Tes atau Main Petak Umpet? Apa Gak Ada Lelucon Lain?

23 Juni 2021, 10:48 WIB
Mantan Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (Jubir KPK), Febri Diansyah. /Antara

PR DEPOK – Mantan Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah beri komentar soal hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang tidak dipegang BKN dan lembaga anti rasuah itu.

Atas hal tersebut, Febri Diansyah mengaku dirinya heran pihak KPK tak memegang hasil TWK, padahal yang sebelumnya dites merupakan pegawai KPK.

Hal itu diungkapkan Febri Diansyah lewat cuitan di akun Twitter pribadinya @febridiansyah pada Selasa, 22 Juni 2021.

Baca Juga: Viral Pernikahan Super Mewah Anak Polisi Bernilai Miliaran, Gus Umar: Pesta di Tengah Covid-19 Lagi, Sedapnya!

KPK klaim ga pegang hasil TWK padahal yg dites Pegawai KPK,” ujarnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Lebih lanjut, Febri Diansyah juga merasa heran BKN pun tidak memegang hasil TWK, meski merupakan pihak penyelenggara.

BKN juga blg ga pegang hasil TWK, pdhal penyelenggara,” tutur dia.

Baca Juga: Sempat Keluar Darah hingga Harus Jalani Operasi Selama Tiga Jam, Kondisi Terkini Anang Diungkap Ashanty

Tidak hanya itu, ia juga merasa heran dengan pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang menegaskan tak terlibat dengan TWK KPK.

Sebelumnya Kemenpan RB bilang tdk terlibat TWK. Diperiksa KomnasHAM, tp ada yg lewat pintu belakang," katanya.

Oleh sebab itu, ia pun lantas mempertanyakan, apakah TWK KPK merupakan sebuah tes atau permainan petak umpet.

Baca Juga: Beredar Video Ngabalin Promosi Rokok, Cipta Panca: Jadi Bintang Iklan Dulu, daripada Salahin Rakyat Melulu!

Ini tes atau maen petak umpet?” ucap Febri Diansyah.

Febri Diansyah merasa heran pengakuan KPK dan BKN yang tidak pegang hasil TWK lembaga anti rasuah itu. Tangkap layar Twitter.com/@febridiansyah.

Lebih lanjut, Febri Diansyah juga mempertanyakan, apakah tidak ada lelucon lainnya terkait polemik 75 pegawai KPK.

Dengan semua permainan ini, trus yg #75pegawaikpk yg disingkirkan disuruh legowo? Apa ga ada lelucon lain lagi?” katanya.

Baca Juga: Jenazah Positif Covid-19 Tergeletak Depan Rumah, dr Adam Sindir yang Remehkan Corona: Udah Puas Belum Kalian?

Tak terbayangkan jika hal2 seperti ini hanya terjadi di ruang gelap. Ditutup2i dari mata publik. Dalam konteks inilah, terangnya matahari (keterbukaan) bs membunuh kuman2,” ujar dia lagi.

Dengan demikian, ia pun berharap agar proses yang tengah berlangsung di Ombudsman dan Komnas HAM berjalan secara konsisten.

Karena itulah, proses di Ombudsman dan Komnas HAM menjadi penting. Smg dua lembaga ini konsisten,” ucapnya.

Baca Juga: Jenazah Covid-19 Tergeletak Tak Terurus di Depan Rumah, Gus Umar: Sudah Hampir Mirip India

Selain itu, Febri Diansyah juga menyoroti aktivitas para buzzer atau pendengung di media sosial yang menebar kebohongan dan menyerang lembaga dengan sejumlah narasi usang.

Di tengah ketertutupan & ketidakjelasan informasi ini, gerombolan buzzer menebar kebohongan & menyerang lembaga & orang dg narasi2 usang: taliban, dana asing hingga tuduhan thd Novel menggunakan video yg jg hoax,” ujarnya.

Pasalnya menurut Febri Diansyah, semakin hal tersebut dilakukan maka publik semakin tahu bahwa ada kebusukan yang sedang ditutupi.

Baca Juga: Annisa Pohan Heran Buzzer Serang Animasi Nussa, Taufik Damas: Itu Sekadar Ingatkan Budaya Indonesia

Semakin ini dilakukan, semakin kt tahu ada kebusukan yg ditutupi,” kata Febri Diansyah mengakhiri cuitannya.

Diketahui bersama, polemik mengenai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berlanjut.

Sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Bima Haria Wibisana buka suara terkait hasil TWK KPK.

Baca Juga: HNW Larang Agama Jadi Mainan Politik, Taufik Damas: Setuju, Tenggelamkan dan Jadikan Musuh Bersama

Kepala BKN Bima Haria Wibisana menyatakan bahwa pihaknya tidak memegang hasil TWK KPK.

Menurut keterangannya, hasil TWK KPK tersebut ada di pemilik instrumen, yakni Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dinas Psikologi TNI AD.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @febridiansyah

Tags

Terkini

Terpopuler