Ada Ibu Hamil Saat Disidak Anies Baswedan di Masa PPKM Darurat, Bantahan Equity Life: Dia Sedang Urus Cuti

7 Juli 2021, 20:43 WIB
Anies Baswedan melakukan sidak terkait aturan 100 persen WFO di masa PPKM Darurat. /Tangkapan layar Instagram @aniesbaswedan/

PR DEPOK - PT Equity Life, salah satu dari dua perusahaan non esensial yang baru saja disidak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan bantahan soal adanya ibu hamil bekerja di kantor di masa PPKM Darurat.

Staf corporate communication PT Equity Life, Yuliarti menjadi perwakilan perusahaan tersebut yang membantah adanya ibu hamil bekerja di kantor di masa PPKM Darurat.

Yuliarti tidak menampik apabila memang ada satu karyawan yang saat ini tengah hamil, namun bukan dalam konteks bekerja atau dipaksa.

Baca Juga: Wenny Ariani Akui Suami Tahu Hubungannya dengan Rezky Aditya: Gak Sembunyi-sembunyi, Banyak Saksi yang Tahu

"Kita memang waktu itu ada orang yang hamil itu betul. Ada satu orang, dia sedang hamil delapan bulan, tapi bukan dalam konteks bekerja atau dipaksa, dia sedang mengurus cuti," ucap Yuliarti.

Bahkan, dikatakan dia, bahwa di perusahannya juga terdapat ketentuan orang hami diharuskan untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) 100 persen.

"Ini ada data ketentuan internalnya. Saya tidak mengada-ngada," tuturnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Rabu, 7 Juli 2021.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji untuk Karyawan Berpenghasilan di Bawah Rp5 Juta, Ini Info Terbarunya

Perihal adanya ibu hamil saat Anies Baswedan melakukan penyidakan, Yuliarti mengatakan perusahaannya sedang tidak beruntung.

"Makannya kemarin itu mungkin bisa dibilang kami sedang tidak beruntung," ucap Yuliarti.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini operasi Equity Life seperti biasa dengan pembatasan yang ditentukan karena merupakan salah satu bidang esensial yang diperbolehkan untuk beroperasi.

Baca Juga: Wenny Ariani atau 'W' Akhirnya Muncul di Depan Kamera, Sudah Sukses di Usia Muda Sebelum Bertemu Rezky Aditya

"Karena itu kami bisa beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku dan termasuk pemberlakuan maksimum karyawan WFO sebesar 50 persen," katanya.

Ia juga menambahkan, manajemen gedung juga memproteksi mereka sehingga ketika melebihi kuota jumlah pekerja maka otomatis ditolak oleh sistem.

Sebelumnya, Anies Baswedan merasa geram saat mengetahui bahwa salah karyawan yang datang ke kantor adalah seorang ibu hamil.

Baca Juga: Diduga Sindir Luhut Pandjaitan yang Larang Publik Berkomentar, Said Didu: Tanda Rakyat Mulai Dibungkam

"Setiap hari kita nguburin orang pak. Bapak ambil tanggung jawab. Semua buntung pak, enggak ada yang untung. Apalagi ada ibu hamil masuk," tutur Anies Baswedan.

"Ibu hamil kalau kena covid mau melahirkan paling susah. Pagi ini saya terima satu ibu hamil meninggal. Kenapa? Melahirkan, Covid," ucap dia melanjutkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler