PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir turut komentari sikap Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan dalam konfrensi pers pada Sabtu, 17 Juli 2021 kemarin.
Gus Nadir tampak mengapresiasi sikap Luhut, yang berani meminta maaf ke masyarakat Indonesia atas penerapan PPKM Darurat di Jawa-Bali, yang belum optimal.
Apresiasi itu disampaikan lantaran menurut Gus Nadir, belum ada menteri sejauh ini yang meminta maaf kepada publik sejak awal terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Apresiasi untuk bapak LBP yang berani meminta maaf. Rasanya jarang atau tidak pernah Menteri meminta maaf sejak awal pandemi ini," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @na_dirs.
Kemudian, Gus Nadir pun menyarankan sekaligus mengingatkan Luhut untuk tidak lagi membantah fakta yang terjadi di lapangan.
Mengingat sebelumnya, Luhut sempat menyampaikan pernyataan yang tidak sesuai dengan data kasus yang terjadi di lapangan, dan menuai kritik dari berbagai pihak.
"Gak usah lagi denial atau malah arogan gaya menantang," ucap Gus Nadir mengatakan dengan tegas.
Sebab menurutnya, simpati rakyat akan muncul apabila Luhut atau pejabat negara lainnya melakukan komunikasi yang baik, yang tidak arogan atau menantang.
"Komunikasi yg baik, transparan dan rendah hati akan mendulang simpati rakyat. Bravo, LBP," ujar Gus Nadir mengakhiri cuitannya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi persnya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia, atas penerapan PPKM Darurat yang belum optimal.
Permintaan maaf itu tampak disampaikan Luhut di akhir penyampaian evaluasi terkait penerapan PPKM Darurat.
"Terakhir, sebagai Koordinator PPKM Jawa dan Bali dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali ini masih belum optimal," kata Luhut.
Dengan demikian, Luhut pun memastikan kepada masyarakat bahwa ia dan jajarannya akan terus bekerja keras demi menurunkan kasus pandemi Covid-19 di Indonesia, terutama kasus dari varian Delta yang mendominasi pada pasien Covid-19.
"Saya bersama jajaran dan menteri kepala lembaga terkait akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa penyebaran barian delta ini bisa diturunkan," ucapnya.***