PR DEPOK - Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Herman Khaeron berpesan untuk Menteri BUMN, Erick Thohir terkait rangkap jabatan Rektor UI, Ari Kuncoro.
Dalam keterangan tertulisnya, Herman Khaeron mewakili anggota Komisi VI DPR RI meminta agar Erick Thohir menerima suara dari masyarakat perihal polemik rangkap jabatan Rektor UI tersebut.
"Sebagai anggota Komisi VI DPR RI saya meminta menteri BUMN @erickthohir untuk memperhatikan aspirasi masyarakat," kata Herman Khaeron dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @akang_hero.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Makan Daging Babi Jadi Penyebab Penularan Covid-19, Simak Faktanya
Aspirasi yang dimaksud oleh Herman Khaeron tersebut adalah dengan memberhentikan dua pihak yang dinilai melanggar aturan, karena melakukan rangkap jabatan.
Keduanya menurutnya mesti diberhentikan dari jabatannya sebagai komisaris di BUMN, yang berada di bawah tanggung jawab Erick Thohir.
Dua pihak dalam kasus ini adalah rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar.
"dengan memberhentikan sdr. Ari Kuncoro (Rektor UI) dan sdr. Indra Iskandar (Sekjen DPR RI) dari jabatan Komisaris BUMN," ucapnya.
Dengan disampaikannya permintaan tersebut, Herman Khaeron lantas mengucapkan terima kasihnya kepada Erick Thohir.
"Atas perhatianya diucapkan terimakasih," ujar Herman Khaeron mengakhiri cuitannya.
Baca Juga: Bolehkah Penyuntikan Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Terlambat atau Lebih Cepat? Simak Penjelasannya
Seperti diketahui bersama, polemik rangkap jabatan yang dilakukan rektor UI, Ari Kuncoro belakangan ini memang menyita perhatian publik.
Berawal dari pemanggilan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) UI yang mengkritik tajam Presiden Joko Widodo (Jokowi), permasalahan rangkap jabatan rektor UI pun akhirnya terungkap.
Setelah mulai dipermasalahkan oleh banyak pihak karena dinilai melanggar aturan, aturan yang dilanggar itu lalu diubah dan ditandatangani oleh Presiden Jokowi.
Perubahan Statuta UI terkait rangkap jabatan itulah yang membuat publik ramai-ramai mengkritisi sikap pemerintah. Bahkan "rektor UI" sempat bertengger lama menjadi trending di platform Twitter.***