PR DEPOK - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mengimbau masyarakat DKI Jakarta untuk tidak melakukan unjuk rasa untuk menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Jadi amat sangat mohon jangan demo (unjuk rasa), karena datanya menunjukkan Jakarta sedang bagus. Jadi tidak ada alasan untuk demo (menolak PPKM) karena hasilnya baik," ujar Zubairi Djoerban.
Prof Zubairi menegaskan bahwa unjuk rasa dapat berpotensi mengumpulkan banyak orang di satu tempat, sehingga berisiko menyebabkan klaster baru.
Tampak tak setuju dengan unjuk rasa menolak PPKM, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya.
Menurutnya, sebagai mahasiswa mestinya terpelajar dan lebih mengikuti ilmu pengetahuan daripada hasutan dari keyakinan yang tidak jelas.
Ia menegaskan bahwa sayang sekali jika menjadi mahasiswa abai terhadap sains dan lebih percaya takhayul.
"Mahasiswa mestinya terpelajar dan akan lebih memgikuti ilmu pengetahuan drpd lebih mengikuti hasutan apalagi hasutan bermodal perasaan dan keyakinan2 tak jelas. Untuk apa jd mahasiswa kalau abai thdp sains dan lbh percaya takhyul?," kata Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean menilai bahwa sebuah kelompok akan susah diatur bila sudah teracuni kepercayaan tertentu.
"Mmg susah diatur kalau sdh teracuni qadrun..!!," kata Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @FerdinandHaean3.
Prof Zubairi mengatakan bahwa menyuarakan pandangan terkait PPKM bisa dengan menggunakan cara lain.
Cara menyuarakan pendapat tersebut dapat dilakukan dengan melakukan diskusi daring, membuat keterangan pers atau dengan menyajikan konten penolakan melalui media sosial.***