Update 3 Faktor Penyebab Tingginya Angka Kematian Covid-19, Luhut Beberkan 5 Langkah Pencegahan Berikut

25 Juli 2021, 16:05 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan. /@luhut.pandjaitan/instagram

PR DEPOK – Melihat tingginya penyebaran Covid-19 di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau Luhut baru-baru ini menyampaikan data terbaru penyebab tingginya angka kematian Covid-19 2021.

Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali membeberkan faktor penyebab tingginya kasus kematian Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Menurut Luhut saat Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Langkah Intervensi untuk Penurunan Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Jawa-Bali, ada 3 faktor penyebab tingginya kasus kematian Covid-19.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Anak Sekolah Rp4,4 Juta, Sudah Cair Juli 2021 untuk Tahap 3

"Dari hasil penelitian tim di lapangan, angka kematian meningkat karena beberapa faktor, yaitu kapasitas RS yang sudah penuh, pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk, dan meninggal karena tidak terpantau ketika melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, pada Minggu 25 Juli 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Pada kesempatan yang sama, Dalam Rakor tersebut, Luhut menjelaskan bahwa rata-rata pasien yang meninggal menderita komorbid dan belum menerima vaksin.

Dari data yang ditemukan, Luhut menyebutkan pemerintah harus bertindak guna menekan angka kematian akibat Covid-19.

"Setelah memahami faktor-faktor ini, kita harus melakukan intervensi untuk mengurangi angka kematian secara cepat," lanjutnya.

Baca Juga: Tak Tahan Lihat Sikap Ashanty, Anang Terang-terangan Tegur sang Istri yang Dinilai Lebay di Depan Publik

Langkah-langkah yang diambil menurut Luhur antara lain:

1. Meningkatkan kapasitas ICU dari rumah sakit dengan oksigen sentral pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kematian tinggi.

2. Menyediakan isolasi terpusat dan terpantau bagi pasien resiko tinggi yang melakukan isolasi mandiri.

3. Dinas kesehatan terus berkoordinasi dengan TNI untuk memperoleh akses paket obat gratis dari Presiden.

4. Satuan Tugas (Satgas) PPKM di level desa harus kembali diaktifkan dan melakukan pemantauan ketat terhadap setiap warga yang terindikasi mengalami gejala Covid-19.

5. Pemerintah secara berkala akan menerapkan pemantauan angka kematian dengan kerangka yang mencakup jumlah kasus kematian yang sudah divaksin, kasus komorbid, klasifikasi usia, ketersediaan akses terhadap obat-obatan, perawatan oksigen, pentahapan penyakit dan paparan terhadap badai sitokin, serta lokasi kematian.

Baca Juga: Aksi ‘Jokowi End Game’ Nihil, Fadli Zon: Bikin Malu Dunia Intelijen

Langkah-langkah pencegahan tersebut menurut Luhut terus diterapkan agar pemerintah dapat mengambil langkah mitigasi secara strategis, komprehensif dan tepat sasaran.

"Kunci dalam menangani pandemi ini adalah disiplin dan kerja bahu-membahu. Dengan bersama-sama dan konsisten melakukan dan meningkatkan testing dan tracing, diharapkan mata rantai ini akan terputus," ujar Luhut.

Untuk diketahui, dalam Rakor tersebut, turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Gubernur Bali, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, Deputi Gubernur DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Bupati Surakarta, Bupati Karawang, dan perwakilan kementerian serta lembaga terkait.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler