Ustaz Yahya Waloni Langsung Ditahan, Refly: Allahuakbar, kalau BuzzeRp Dulu Dijadikan Tersangka Saja Tidak

27 Agustus 2021, 15:18 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun, merasa heran dengan Ustaz Yahya Waloni yang langsung ditahan usai ditangkap atas dugaan ujaran kebencian. /Instagram @reflyharun

PR DEPOK - Pakar hukum tata negara, Refly Harun, mengomentari kabar penangkapan Ustaz Yahya Waloni atas dugaan kasus ujaran kebencian.

Refly Harun menyoroti soal Ustaz Yahya Waloni yang langsung ditahan selama 20 hari ke depan sejak penangkapannya pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Menurut Refly Harun, dalam kasus yang serupa, sempat ada buzzeRp yang juga terjerat kasus ujaran kebencian, tetapi sama sekali tidak ditahan.

Baca Juga: Surat Nikah dan Cerai Bung Karno dan Ibu Inggit Tak Jadi Dijual, Ridwan Kamil Sampaikan Hal Berikut

"Allahuakbar ya, langsung ditahan. Kalau buzzeRp dulu pernah juga diadukan ujaran kebencian yang berbasis SARA juga. Ya cuma ditanya doang, sudah itu tidak ditahan," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.

Bahkan, katanya melanjutkan, dalam kasus ujaran kebencian tersebut, sang buzzeRp sama sekali tidak ditetapkan sebagai tersangka.

"BuzzeRp tersebut jangankan ditahan, dijadikan tersangka saja mungkin tidak. Nanti kita cek lagi, apakah para buzzeRp dijadikan tersangka atau tidak terhadap ujaran kebencian yang mereka lakukan terhadap kelompok individu yang berbasis SARA juga," tuturnya.

Baca Juga: Pemkot Depok Buka Pelayanan NIK Bermasalah Via WA Bagi yang Kesulitan Dapat Vaksin Covid-19

"Ya masih ingatlah kan kasusnya ya, ketika menyerang individu seseorang dengan mengatakan rasnya, lalu yang satunya mengatakan soal anak-anak yang di pesantren," kata sang pakar hukum.

Lebih lanjut, Refly Harun lantas berharap agar semua pelaku ujaran kebencian bisa diperlakukan sama di mata hukum, sesuai dengan yang pernah diucapkan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

"Jangan sampai kemudian ada yang diproses, ada yang tidak. Walaupun terus terang sekali lagi, saya bukanlah orang yang suka untuk bicara mengenai adu mengadu, proses memproses. Apalagi ranahnya adalah ranah yang relatif," katanya.

Baca Juga: Tetap Serumah Usai Gugat Cerai dan Laporkan Jonathan Frizzy atas KDRT, Dhena Devanka: Masih Berhubungan Baik

Namun, kata Refly menjelaskan, yang paling bahaya dari tidak adilnya proses hukum adalah terjadi konflik horizontal.

"Karena negara tidak secara adil memperlakukan atau memproses sebuah kejadian yang sama. Satu kejadian diproses, orangnya ditangkap dan ditahan, tapi kejadian lain dibiarkan. Karena bagaimanapun orang akan bertanya tentang keadilan," ujar Refly Harun.

Untuk diketahui, Ustaz Yahya Waloni belum lama ini ditangkap atas dugaan ujaran kebencian berbasis SARA.

Baca Juga: Siapa ISIS-K? Afiliasi Kelompok Teroris yang Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom di Bandara Kabul

Sebelumnya pihak komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme telah melaporkan sang pendakwah ke Bareskrim Polri atas dugaan penistaan agama terhadap Injil.

Ustaz Yahya Waloni diduga telah menistakan agama saat berceramah dengan menyebutkan bahwa Injil itu palsu.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler