PR DEPOK - Mantan juru bicara (jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah baru-baru ini menyoroti penangkapan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo.
Penangkapan itu dilakukan lantaran para mahasiswa UNS bentangkan poster berisi kritikan terhadap pemerintah terkait masalah KPK dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Febri Diansyah lantas menilai penangkapan terhadap mahasiswa UNS itu justru bisa merusak citra Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.
Baca Juga: Tanda Lolos Kartu Prakerja Gelombang 20 Dapat Diketahui dengan 3 Hal Berikut
Sebab menurutnya, poster yang ditunjukkan itu pun berisi kritikan atau harapan masyarakat kepada pemerintah.
"Jk warga ditangkap saat smpaikan poster harapan, justru dapat merugikan citra Presiden @jokowi," kata Febri Diansyah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @febridiansyah pada Selasa, 14 September 2021.
Kemudian, dia berpendapat aksi penangkapan tersebut bukan lah perintah dari presiden langsung.
Mengingat sebelumnya, Jokowi sempat mengaku senang ketika menerima kritikan dari masyarakat.
Maka dari itu, Febri Diansyah mengingatkan pemerintah bahwa kritik dari masyarakat lebih baik diberi ruang dan diserap dengan baik, daripada harus dibungkam.
"Saya ga yakin hal itu diinginkan apalagi diperintahkan. Kt tahu bbrapa kali Presiden bilang senang dikritik. Menyerap dan memberi ruang kritik jauh lbh baik daripada membungkamnya," ucapnya menjelaskan.
Selain itu, Febri Diansyah juga menyatakan bahwa pemerintah semestinya bisa mengambil pelajaran dari sejarah terkait kritikan.
Menurutnya, ketika ruang keluhan masyarakat tersendat atau ditutup di satu tempat, maka hal itu akan menyebar lebih banyak lagi, bahkan lebih besar.
Oleh sebab itu, ia kembali mengingatkan pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, yakni komunikasi dua arah.
"Kt mestinya belajar dari sejarah, ketika saluran keluhan mampet atau ditutup sedemkian rupa di satu tempat, ia akan tumbuh lebih banyak di tempat lain dan bukan tidak mungkin akan menjalar lebih besar," ujar Febri Diansyah.
Seperti diketahui sebelumnya, insiden penangkapan akibat poster kini kembali terjadi di Solo pada Senin 13 September 2021.
Kali ini sejumlah mahasiswa dari UNS ditangkap oleh aparat lantaran membentangkan poster berisi keluhan mereka terhadap pemerintah yang berisi "Pak tolong benahi KPK" dan "Tuntaskan pelanggaran HAM di masa lalu,".
Poster yang berada di sejumlah titik tersebut ditunjukkan ketika Presiden Jokowi lewat dalam kunjungannya ke UNS, Solo.***