PR DEPOK – Belum lama ini tersiar kabar mengenai virus penyebab Covid-19 varian R.1 yang dikhawatirkan bisa lebih menular atau lebih berbahaya daripada varian Delta.
Masyarakat kemudian bingung terkait berbahaya atau tidaknya varian R.1 tersebut bila dibandingkan dengan varian Delta.
Dokter Adam Prabata menjelaskan kebenaran virus penyebab Covid-19 varian R.1 lebih berbahaya daripada varian Delta melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @adamprabata.
Menurut dokter Adam Prabata, varian R.1 diduga bisa lebih berbahaya yang mempunyai sejumlah mutasi yang kemungkinan bisa berefek pada kemampuan penularan dan kemampuan antibodi.
Akan tetapi belum ada bukti varian R.1 lebih menular daripada varian Delta.
“Hingga saat ini, varian R.1 belum terbukti lebih menular dibandingkan dengan varian Delta,” kata dokter Adam dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Adapun status varian R.1 mengacu pada Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO berada pada Variants Under Monitoring atau VUM.
Baca Juga: BEM SI Dilarang Demo dan Dekati Gedung KPK, dr. Eva: Matinya Demokrasi di Negara Demokrasi, Terlalu!
“Varian R.1 diduga memiliki potensi risiko di masa depan, namun bukti mengenai efek dan kemampuan virusnya belum diketahui pasti,” ujar dokter Adam.
Dokter Adam menyimpulkan bahwa varian R.1 belum terbukti lebih berbahaya atau menular daripada varian Delta.
“Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan dan efek sebenarnya dari varian R.1,” tuturnya.
Untuk diketahui, kasus Covid-19 dengan varian baru R.1 didapatkan pada panti jompo yang berada di Kentucky, Amerika Serikat pada Maret 2021.
Andy Beshear selaku Gubernur Kentucky mengungkapkan bahwa wilayahnya merupakan salah satu di antara tiga negara bagian di AS yang mempunyai kasus Covid-19 varian R.1 yang tertinggi.
Mengacu pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC dari total 199 pasien dan perawat, ada sejumlah 26 pasien dan 20 perawat yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Risiko penularan varian R.1 terhadap pasien yang tidak divaksin tiga kali lebih tinggi dari mereka yang telah divaksinasi,” dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari CDC pada Jumat, 24 September 2021 lalu.
Baca Juga: Dituding Menghilangkan Patung Sejarah G30S PKI, Kostrad Sampaikan Klarifikasi
Kemudian terdapat sekitar 90 persen lansia di panti jompo dan 52 persen staf fasilitas yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 sebanyak dua dosis.
Hanya saja, ada 25,4 persen pasien dan 7,1 persen perawat yang terinfeksi oleh Covid-19.***