PR DEPOK – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli sebelumnya menyoroti pihak yang menyinggung soal perlakuan penegak hukum terhadap ulama.
Belum lama ini, Forum Ulama dan Habaib Ahlu Sunnah Waljamaah se-Jawa Tengah meminta agar perlakuan penegakan hukum yang diskriminatif kepada para ulama dihentikan.
Adapun permintaan tersebut sebelumnya disampaikan dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III DPR.
Baca Juga: Dituding Semua Dana Donasi Gala Sky Mengalir ke Rekeningnya, Faisal: Dana Apa?
Salah satu perwakilan dari Forum Ulama dan Habaib meminta Komisi III DPR untuk bersikap tegas atas apa yang dialami Habib Rizieq Shihab dalam kasus RS Ummi.
Atas hal itu, Guntur Romli pun menyebut permintaan Forum Ulama dan Habib tersebut mencoreng nama Islam.
Lebih dari itu, ia mengatakan bahwa pihak terkait yang mengaku-ngaku sebagai Ulama dan Habib justru membela seorang kriminal.
Hal itu pun lantas mendapat tanggapan dari sejumlah pihak, salah satunya politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring.
Melalui sebuah cuitan di akun Twitter-nya, Tifatul Sembiring menuturkan bahwa DPR adalah “rumah” rakyat.
Dengan demikian, lanjut dia, DPR juga menjadi sebuah wadah di mana masyarakat dapat mengadukan persoalan yang ada.
“Tugas DPR untuk menyerap aspirasi mrk,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @tifsembiring pada Jumat, 10 Desember 2021.
Menurutnya, Guntur Romli seharusnya tidak melontarkan makian terhadap kelompok yang berisikan ulama tersebut.
Baca Juga: Ibu di India Tempuh Jarak 1 Mil Mengejar Macan Tutul demi Selamatkan Anaknya
Pasalnya, politisi senior ini berpendapat bahwa hal tersebut merupakan bagian dari proses demokrasi.
“Apalagi yg datang itu ulama. Nggak usah di maki2. Demokrasi itu. Katanya ente orang partai,” pungkas Tifatul Sembiring mengakhiri cuitannya.