5 Jenis Vaksin Booster yang Dapat Izin Penggunaan Darurat dari BPOM Lengkap Beserta Dosis yang Dipakai

14 Januari 2022, 13:36 WIB
Ilustrasi vaksin dosis ketiga atau booster. /Alexandra_Koch/Pixabay

PR DEPOK - Pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi booster untuk masyarakat umum mulai Rabu, 12 Januari 2022.

Vaksin booster diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia serta diperuntukkan bagi yang berusia 18 tahun ke atas dan telah menerima vaksin dosis kedua dalam jangka waktu minimal 6 bulan.

Berhubungan dengan hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap lima jenis vaksin Covid-19 sebagai vaksin booster.

Baca Juga: Hard Gumay Ramal Musisi Inisial A Terjerat Kasus Hukum di 2022, Denny Sumargo: Cewek, Cowok?

Dilansir PikiranRakyat-Depok-com dari laman Indonesia Baik, berikut 5 jenis vaksin booster yang mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM lengkap beserta dosisnya:

1. Vaksin CoronaVac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma

Vaksin CoronaVac atau vakdin Covid-19 Bio Farma merupakan vaksin pertama yang memperoleh izin sebagai booster atau dosis lanjutan homolog.

Vaksin ini diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Coronavac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma. 

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Ada Menteri yang Minta Setoran Rp40 Miliar, Hilmi Firdausi: Kenapa Ga Dibuat Laporan ke KPK?

Vaksin ini diberikan pada usia 18 tahun ke atas dengan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian booster/dosis lanjutan pada subjek dewasa.

2. Vaksin Comirnaty dari Pfizer

Vaksin ini diberikan dosis lanjutan homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Comirnaty atau Pfizer pada usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster/dosis lanjutan dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Soal Artis ‘Good Looking’ Terjerat Narkoba: Setidaknya Sopan!

3. Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac)

Vaksin booster ini digunakan sebagai booster homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac).

Vaksin ini diberikan pada mereka yang  berusia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah pemberian booster/dosis lanjutan dari 1792 (sebelum pemberian booster/dosis lanjutan) menjadi 3746.

Baca Juga: Taemin SHINee Alami Gejala Cemas dan Depresi Saat Menjalankan Wajib Militer, Ini Kata Agensi

4. Vaksin Moderna

Moderna diberikan sebagai booster homolog dan heterolog (dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen) dengan dosis setengah (half dose) dapat diberikan pada usia 18 tahun keatas.

Sama seperti vaksin-vaksin sebelumnya, moderna dapat diberikan sekurang-kurang 6 bulan setelah dosis 1 dan 2 sudah lengkap.

Kenaikan respons imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.

Baca Juga: Kasus Omicron di Jakarta Capai 565 Kasus, Wagub DKI Imbau Warga Tetap di Rumah

5. Vaksin Zifivax

Vaksin ini dapat digunakan sebagai booster heterolog dengan full dose untuk usia 18 tahun.

Zifivax dapat diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer (Sinovac atau Sinopharm).

Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30x pada subjek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: indonesiabaik.id

Tags

Terkini

Terpopuler