Media Asing Soroti Kehadiran 2 Pocong 'Penjaga' Desa di Jawa Tengah

13 April 2020, 17:21 WIB
DUA pocong terlihat menjaga pintu masuk di Desa Kepuh, Jawa Timur.* /NDTV/

PIKIRAN RAKYAT - Ada berbagai cara unik yang dilakukan oleh masyarakat dunia guna membantu mengurangi penyebaran virus corona di tengah masyarakat. Begitupun di Indonesia.

Dua pocong kerap terlihat berpatroli di Desa Kepuh, Jawa Tengah untuk menakuti-nakuti warga setempat agar tidak keluar rumah di masa pandemi virus corona.

Desa tersebut mengerahkan hantu palsu untuk berpatroli di jalan, berharap takhayul kuno hantu pocong tersebut akan membuat orang tetap di dalam rumah dan aman dari virus corona.

Pocong dikenal sebagai sosok hantu yang dibungkus dengan kain kafan dengan wajah pucat dan mata yang bersinar.

Baca Juga: Cek Fakta: 3.000 Pasien Corona Dikabarkan Sengaja Dibunuh Dokter di Italia, Simak Faktanya 

Dalam cerita rakyat, mereka mewakili jiwa orang yang terjebak karena tali kafannya tidak dilepaskan saat dikuburkan.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs NDTV pada Senin, 13 April 2020, seorang pemuda bernama Anjar Pancaningtyas ingin menciptakan hal yang berbeda dalam menertibkan warga di desanya.

"Kami ingin menjadi berbeda dan menciptakan efek jera karena pocong dianggap sangat menyeramkan," katanya sebagai ketua karang taruna desa.

Dia mengaku bahwa telah berkoordinasi dengan polisi setempat tentang insiatif penjagaan yang tidak konvesional tersebut untuk mengingatkan social distancing ketika penyebaran virus corona masih berlangsung di sana.

Baca Juga: Ambil Peluang di Tengah Pandemi Corona, Petani Milenial Ini Raup Omzet Rp 100 Juta Sebulan 

Tetapi, ketika mereka pertama kali mulai beraksi pada bulan ini mereka malah menemukan kejadian yang tak terduga.

Alih-alih menahan orang, mereka malah melihat sekilas penampakan mirip dengan kostum yang mereka gunakan.

Dengan kejadian tersebut, karang taruna tersebut sejak saat itu mulai mengubah taktik.

Mereka melakukan patroli dengan mengejutkan warga oleh kehadiran pocong palsu tersebut dengan sukarelawan desa berperan sebagai pocongnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Viral Video Anak Gunung Krakatau Keluarkan Magma, Simak Faktanya 

Presiden Joko Widodo belum memutuskan untuk lockdown secara nasional untuk menekan penyebaran virus corona, sebagai gantinya mendesak orang untuk mempraktekkan jarak social distancing dan menjaga kebersihan dengan baik.

Indonesia saat ini sebagai negara dengan tingkat kematian tertinggi karena virus corona di Asia setelah Tiongkok.

Sehingga beberapa komunitas seperti desa Kepuh telah memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri, memaksakan patroli, penguncian, dan membatasi pergerakan masuk dan keluar dari desa mereka.

"Warga masih kurang sadar tentang bagaimana cara menghentikan penyebaran penyakit COVID-19," kata kepala desa, Priyadi.

Baca Juga: 7.000 Orang Diduga Terinfeksi Corona di Korut, Kim Jong Un Malah Gencar Tembakkan Rudal 

"Mereka ingin hidup seperti biasa sehingga sangat sulit bagi mereka untuk mengikuti instruksi untuk tinggal di rumah," ujarnya.

Saat ini ada 4.557 kasus yang dikonfirmasi positif virus corona di Indonesia, 380 pasien sembuh dan 399 kematian yang dikhawatirkan jumlahnya akan meningkat secara signifikan.

Para peneliti di Universitas Indonesia memperkirakan mungkin ada 140.000 kematian dan 1,5 juta kasus pada bulan Mei tanpa membatasi pergerakan.

Ketika Reuters baru-baru ini mengunjungi desa Kepuh, strategi supernatural tampaknya berhasil, dengan penduduk desa lari ketakutan ketika hantu muncul.

Baca Juga: Laboratorium Wuhan Teliti Kelelawar dari Gua yang Diduga Jadi Asal Virus Corona 

"Sejak pocong muncul, orang tua dan anak-anak belum meninggalkan rumah mereka," kata seorang warga bernama Karno Supadmo.

"Dan orang-orang tidak akan berkumpul di jalan-jalan setelah salat malam." ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler