PR DEPOK - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, belum lama ini dibuat geram dengan adanya usulan untuk menunda Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.
Megawati Soekarnoputri nampak begitu marah dengan adanya usulan untuk memperpanjang masa jabatan Jokowi hingga satu atau dua tahun dari yang seharusnya berakhir di Oktober 2024.
Ketum PDPI yang juga Presiden RI ke-5 itu menilai perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi itu bersifat inkonstitusional dan bertentangan dengan semangat reformasi.
Baca Juga: Cara Daftar PKH Online 2022 Pakai KTP di Aplikasi Cek Bansos untuk Dapat Bantuan Rp3 Juta
Menanggapi kemarahan Megawati ini, pengamat politik, Rocky Gerung, turut memberikan komentarnya.
Menurut Rocky Gerung, Megawati memang satu-satunya orang yang berhak untuk memarahi pihak-pihak yang melanggar konstitusi.
"Saya kira yang paling berhak untuk memaki-maki mereka yang melanggar konstitusi memang cuma Ibu Mega, bukan dia berhak secara akademis atau secara formil, tapi memang Ibu Mega itu mengalami penderitaan karena pelanggaran konstitusi selama orde baru, itu yang dialami Ibu Mega," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Baca Juga: 4 Cara agar Penderita Diabetes Terhindar dari Kesepian dan Bangkitkan Percaya Diri
Oleh karena itu, katanya melanjutkan, Megawati pasti paham arti dari mengkhianati konstitusi.
Rocky Gerung pun mengakui bahwa Megawati Soekarnoputri adalah sosok yang selalu tegak lurus dengan konstitusi.
"Jadi Ibu Mega, dia mengerti betul apa artinya mengkhianati konstitusi, terlepas dari segala kontroversi Ibu Mega, dia tegak lurus dengan konstitusi. Jadi kalau Mega sudah bicara sekasar itu, artinya sudah diubun-ubun," katanya.
Baca Juga: Jadwal Lengkap MotoGP Qatar 2022 4-6 Maret: Kesempatan Ducati Unjuk Gigi
"Dan dia mungkin tinggal sebut satu nama aja, 'emang nenek moyang lu Mr. M', kira-kira begitu," ucapnya melanjutkan.
Atas sikap Megawati yang menentang keras usulan perpanjangan masa jabatan Presiden, Rocky pun memberikan apresiasi dan rasa hormatnya.
Menurutnya, Presiden RI ke-5 itu mampu menentukan sikap sendiri.
"Jadi saya kasih hormat sedalam-dalamnya pada Ibu Mega karena dia mampu untuk menentukan sikapnya sendiri. Padahal kalau Ibu Mega mau dia bisa bilang 'oke, saya juga nggak ada soal, supaya anggota DPR saya bisa dapat tambahan kekuasaan 2,5 tahun. Saya juga mau karena nanti saya bisa nego dengan Presiden Jokowi'," katanya.
"'Kasih saya tambahan 10 menteri, maka saya akan iyakan penundaan pemilu itu', dengan mudah Ibu Mega bisa lakukan itu," ujar sang pengamat politik.
Namun, katanya melanjutkan, Megawati bukanlah sosok yang hanya berpikir pragmatis, tetapi juga menginginkan agar bangsa bisa tumbuh secara etis.
Baca Juga: Penyebab Insentif Kartu Prakerja Gagal Cair ke Rekening atau E-wallet, Simak ini Cara Mengatasinya
"Ini poin yang betul-betul ujian sejarah, bahwa Megawati akhirnya menunjukan sikap otentiknya, dan menganggap bahwa mereka yang menunda pemilu itu artinya dia mau akali konstitusi," ucap pria yang juga seorang filsuf itu.***