Pengamat Nilai Parpol Perlu Usung Figur Alternatif Jadi Capres, Jangan yang Sekadar Populer

29 Agustus 2022, 19:15 WIB
Ilustrasi pemilu. Menurut pengamat bahwa partai politik (parpol) perlu mengusung bakal capres di Pilpres 2024, yang tidak hanya sekadar populer. /Pixabay/tumisu.

PR DEPOK - Partai politik (parpol) dinilai perlu mengusung bakal calon presiden (capres) alternatif di Pilpres 2024 nanti guna menjawab tantangan pembangunan Indonesia.

Demikian disampaikan Pengamat Politik dari Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti melalui keterangannya.

Sang pengamat politik mengatakan, bahwa perlu adanya upaya serius dari parpol dalam mencari figur baru yang tidak hanya sekadar populer.

"Tetapi (figur) yang paham betul mengenai relevansi pembangunan Indonesia pasca-2024," tutur Rangkuti, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Tunjangan Profesi Guru Dihapus dari RUU Sisdiknas, Kemdikbud Ristek Sampaikan Alasan Ini

Kemudian, ia menyebutkan sejumlah nama di luar parpol yang perlu dicermati, seperti Jimly Asshiddique dan Ilham Habibie.

Ia menyebut, eks Pimpinan Mahkamah Konstitusi (MK) ini untuk pembangunan demokrasi. Sedangkan, pakar penerbangan untuk pengembangan teknologi.

Menurutnya, saat ini terdapat stagnas elektabilitas figur parpol yang kerap digadang jelang Pilpres 2024, sehingga kemungkinan akan terjadi kebosanan dengan nama-nama tersebut.

Baca Juga: Belum Jelas, Kejagung Kembalikan Berkas Perkara Ferdy Sambo dan 3 Tersangka Kasus Brigadir J

 

"(figur parpol) karena masih belum masuk ke dalam masa kampanye maka kemungkina akan terus bertahan," tutur dia mennambahkan.

Sementara itu, Arif Susanto dari Exposit Strategic pun memberikan pernyataan terkait sosok pemimpin.

Menurutnya, parpol perlu lebih terbuka untuk melihat potensi calon pemimpin. Selain kriteria yang harus selaras dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan, wawasan elite juga tak boleh terjebak dalam ekslusivisme kepartaian.

Baca Juga: Rekontruksi Pembunuhan Brigadir J Digelar Besok, Ketua Tim JPU Turut Dihadiri

Sebab, kata dia, pada akhirnya pemilu bukan semata hanya tentang peluang keamanan, namun juga kesempatan melakukan transformasi kepemimpinan dan pembangunan nasional.

 

Selain itu, tokoh-tokoh potensial juga harus lebih aktif terlibat dalam diskursus politik, termasuk dalam mengemukakan inovasi dan terobosan guna memperkaya gagasan politik nasional.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler