PPPA Mengimbau Para Orang Tua yang Kehilangan Anak di Tragedi Kanjuruhan untuk Segera Melapor

2 Oktober 2022, 14:06 WIB
PPPA mulai menghimbau para orang tua untuk segera melapor /Instagram/@aslimalang.official/

PR DEPOK- Dalam misi mencari anak-anak yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan, Kementerian PPPA mulai menghimbau para orang tua untuk segera melapor bila sang anak hingga kini belum ditemukan.

"Diimbau yang kehilangan anggota keluarganya, termasuk anak-anak yang menonton atau ada di sekitar tempat kejadian agar melapor dan menginformasikan data anak atau keluarganya yang hilang," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA, Nahar.

Menurut mereka, kemungkinan besar beberapa anak yang menjadi korban insiden maut tersebut masih belum diketahui identitasnya.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Anak Sekolah 2022 Online, Cukup Aktivasi Akun di Aplikasi Cek Bansos dan Dapatkan Rp4,4 Juta

Sehingga untuk membantu menemukan data akurat dari jumlah keseluruhan korban tragedi Kanjuruhan, PPPA menyarankan kepada orang tua ikut ambil adil.

Berdasarkan data sementara yang didapat PPPA, jumlah anak-anak yang menjadi korban kerusuhan dari tragedi Kanjuruhan totalnya ada 24 orang.

24 orang tersebut terdiri dari 17 anak yang meninggal dunia dan tujuh anak lainnya mengalami luka-luka mulai dari usia 12 tahun hingga 17 tahun.

Baca Juga: Kategori Penerima PKH Tahap 4 yang Mulai Cair di Bulan Oktober 2022 Beserta Cara Cek Daftar Penerima

"Data yang masuk, 17 anak meninggal dan tujuh dirawat, tapi kemungkinan bisa bertambah," kata Nahar, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Dampak dari tragedi tersebut akhirnya membuat Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menghentikan pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 selama satu pekan.

Sebelumnya, ribuan suporter Arema FC, Aremania berbondong-bondong memaksa masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya.

Baca Juga: Ini Daftar Siswa yang Terima Rp500.000 Oktober 2022, Cek Penerima BLT Anak Sekolah di cekbansos.kemensos.go.id

Berdasarkan keterangan Polri, suporter Arema FC berencana mencari para pemain dan tim ofisial tapi sayangnya masa terlihat sangat anarkis.

Pihaknya kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan sehingga suporter merasa sangat terkejut dan panik mereka lantas berlarian menuju jalan keluar.

Banyak suporter yang mengeluhkan bahwa mereka merasa sesak nafas akibat terkena gas air mata, imbasnya banyak di antara mereka jatuh pingsan dan terinjak-injak.

Baca Juga: 7 Caption Foto Romantis untuk Peringati Boyfriend Day 3 Oktober Dalam Bahasa Inggris

Pertolongan pertama sangat sulit didapatkan, mengingat jumlah tenaga medis tidak sebanding dengan jumlah para suporter.

 

.***

Editor: Tuti Riyanti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler