Bukan Hanya Klaster Perkantoran, Pakar: 9 Klaster Baru dari Tempat Peribadatan di DKI Jakarta

29 Juli 2020, 20:48 WIB
Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah memberikan keterangan terkait kasus di DKI Jakarta di Graha BNPB Jakarta pada Rabu, 29 Juli 2020. /Pikiran Rakyat

PR DEPOK - Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Virus Corona, Dr Dewi Nur Aisyah menyebutkan sejumlah tempat menjadi klaster terbaru Virus Corona di wilayah DKI Jakarta.

Hingga Selasa 28 Juli 2020, Dewi Nur Aisyah mencatat sebanyak 90 klaster perkantoran di DKI Jakarta telah terinfeksi pandemi VIrus Corona dengan jumlah kasus sebanyak 459.

Selain menyebutkan klaster baru yang terjadi di perkantoran, Dewi Nur Aisyah pun menyebutkan tempat peribadatan pun menjadi klaster terbaru penyebaran pandemi Virus Corona di DKI Jakarta.

Baca Juga: Minta Tindak Tegas Pembakar Poster Habib Rizieq, PKS: Kami Tidak Ingin Polri Dipandang Berat Sebelah 

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Rabu 29 Juli 2020, menurut data yang diperolehnya sebanyak sembilan tempat peribadatan memicu kasus penularan Virus Corona yakni sebanyak 114 orang terinfeksi pandemi tersebut.

Dari sembilan tempat peribadatan tersebut, ia menyebutkan bahwa pihaknya menemukan terdapat tiga gereja, tiga masjid, satu asrama pendeta, dan satu kegiatan sosial tahlilan di wilayah Grogol menjadi klaster terbaru.

"Nah di tahlilan ini ada satu klaster tapi menyebar hingga ke-29 orang," kata Dewi Nur Aisyah di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Tak lupa, ia pun terus mengingatkan bahwa dalam kegiatan apa pun termasuk pengajian, protokol kesehatan yang berlaku tetap harus dijalankan. Jangan sampai terjadi adanya penularan Virus Corona ke banyak orang.

Baca Juga: Dinilai Tak Peduli Kesulitan Siswa, IPR: Nadiem Makarim Tak Cocok Jadi Mendikbud, Ganti Saja! 

"Ini yang harus kami ingatkan nih. Sudah ada buktinya dari satu klaster merembet jadi banyak kasus," ucap dia.

Selain itu, ia juga menyinggung banyaknya kasus di asrama pendeta. Ini tak lepas dari konsep asrama yang memungkinkan banyak orang berkumpul serta melakukan kegiatan secara bersama-sama.

"Orang banyak berkumpul dalam satu waktu, misalnya di asrama pendeta positivity rate-nya 51 persen. Jadi kegiatan bersama seperti itu protokol juga harus diterapkan secara ketat," ujarnya.

Untuk diketahui, DKI Jakarta masih menjadi wilayah penyumbang tertinggi kasus positif Virus Corona. Per Rabu 29 Juli 2020, wilayah kepemimpinan Anies Baswedan tersebut mencatat kasus baru sebanyak 577 sehingga total menjadi 20.572 kasus.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler