Viral! Kisah Warga Bunuh Diri Diduga karena Teror DC AdaKami, Tinggalkan Anak Usia 3 Tahun

19 September 2023, 15:32 WIB
Kisah seorang warga bunuh diri diduga karena tidak tahan menghadapi teror dari Debt Colector (DC) AdaKami viral.* /

PR DEPOK - Kisah seorang warga bunuh diri diduga karena tidak tahan menghadapi teror dari debt collector (DC) AdaKami viral di media sosial X (Twitter). Cerita tersebut dibagikan oleh akun @rakyattvspinjol.

 

Warga yang disebut dengan panggilan K (korban) itu diceritakan mempunyai pinjaman dengan AdaKami senilai Rp9,4 juta dan harus mengembalikan sekitar Rp18 sampai 19 juta.

"Di cerita ini, aku akan pakai inisial K (korban). K meminjam uang di AdaKami sebesar 9,4 juta dan harus mengembalikan 18 jutaan hampir 19 juta," tulis akun @rakyattvspinjol

Dalam utasnya akun @rakyattvspinjol menceritakan bahwa ketika K mengalami kesulitan dalam hal penyetoran, teror yang diduga dilakukan oleh DC AdaKami mulai bermunculan. Teror pertama bahkan menyebabkan K dipecat dari pekerjaannya.

Baca Juga: Waspada! Kenali Bahaya dan Cara Pencegahan Virus Nipah yang Berpotensi Masuk Indonesia, Apa Saja?

"Terroran pertama menyebabkan K dipecat dari kantornya. DC Adakami terus menerus menelpon ke kantor K yang akhirnya mengganggu kinerja operator telpon," lanjutnya.

Setelah dipecat, teror DC AdaKami masih berlanjut menggunakan order fiktif Gojek maupun Gofood. Dalam satu hari ada 5 sampai 6 pesanan palsu datang ke rumah korban dan hal itu terjadi berhari-hari.

 

"Nah setelah itu, terror order fiktif gojek / gofood pun berdatangan. Dalam 1 hari, ada 5-6 order fiktif yang datang ke rumahnya.

Driver ojol kadang ada yang mengerti kalau itu order fiktif, namun ada juga yang ngotot disuruh bayar," kata dia.

Baca Juga: Aksi Balas Dendam Dylan O'Brien Melalui Film American Assassin, Tayang Malam Ini di Trans TV

Singkat cerita setelah sempat menyembunyikan masalahnya, melalui mediasi dari keluarga besar, K menceritakan keadaan sebenarnya pada sang istri soal sebab musabab pemecatan dirinya dan munculnya orderan fiktif.

"Keluarga besar kemudian berusaha untuk mediasi K dengan istri nya. Disitulah K mulai terbuka dan share inti permasalahannya apa. Kenapa dia dipecat dan order fiktif terjadi adalah karena dia memiliki tunggakan di Adakami," imbuhnya.

 

Dua hari setelah proses mediasi rupanya istri enggan pulang ke rumah, sementara K memutuskan mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

"Tepat 2 hari setelah percobaan mediasi, istri menolak pulang ke rumah dan teror DC Adakami yang masih berlanjut. K, mengakhiri hidup nya dengan cara bunuh diri," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi hingga Gerindra Turun Tangan, Tepis Dugaan Prabowo Cekik dan Tampar Wamentan

Korban yang meninggalkan anak perempuan berusia 3 tahun itu menghembuskan napas terakhir pada Mei 2023, tapi tidak ada rincian terkait tanggalnya. Ironisnya meski korban telah meninggal dunia, teror masih tetap berlanjut.

"K menghembuskan napas terakhirnya pada bulan Mei 2023. Setelah K bunuh diri dan meninggal, apakah teror DC AdaKami berhenti? Jawabannya tidak," tegas akun @rakyattvspinjol.

 

Keluarga terus menerus menerima panggilan dari orang yang mengaku DC AdaKami dan meminta K membayar hutangnya.

Meski sudah dijelaskan bahwa K telah meninggal dunia, penelepon tersebut tidak percaya dan tak mau tahu. Ia tetap menuntut agar korban segera membayar hutang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, 20 September 2023: Lakukan Olahraga untuk Menguragi Rasa Stress Berlebih

Sampai berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pihak AdaKami terkait berita viral tersebut.

Adakami sendiri merupakan fintech lending legal dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler