Wakil Ketua MPR Kecam Pembunuhan di Sigi, Desak Aparat Tegas Tangani Teroris yang Ganggu Masyarakat

- 29 November 2020, 13:35 WIB
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), RI Lestari Moerdijat.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), RI Lestari Moerdijat. /Instagram @LestariMoerdijat/

PR DEPOK - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, mengecam serangan terhadap rumah warga dan pembunuhan warga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat, 27 November 2020.

Dalam penyataannya di Jakarta, dirinya telah meminta polisi segera menangkap otak penyerangan dan menindak tegas pelaku perbuatan tidak berperikemanusiaan itu.

"Aparatur keamanan harus tegas dalam menangani gangguan keamanan yang dilakukan teroris terhadap warga negara," katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Minggu, 29 November 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Mantan PM Malaysia Sebut Siswa Indonesia Tertinggal karena Belajar Agama, Simak Faktanya

Lestari Moerdijat juga meminta masyarakat agar tidak terprovokasi dengan aksi tersebut untuk mencegah terjadinya konflik di tengah masyarakat.

Masyarakat diajak bersatu melawan aksi terorisme yang jauh dari nilai-nilai kebangsaan yang diyakini selama ini, seperti persatuan, gotong-royong dan musyawarah untuk mufakat dalam menghadapi berbagai persoalan.

Selain itu, ia juga meminta para pemangku kepentingan di setiap daerah senantiasa menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada warganya melalui berbagai kesempatan untuk mengantisipasi munculnya upaya-upaya adu domba antarumat beragama.

Baca Juga: Fadli Zon Anggap Diplomasi Parlemen Bagian dari Diplomasi Total Indonesia, Kutip Pidato Bung Hatta

Lebih lanjut Lestari Moerdijat mengingatkan pemerintah agar senantiasa melakukan upaya pencegahan aksi-aksi terorisme di Tanah Air melalui langkah-langkah yang efektif agar kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, terkait adanya pembakaran tempat ibadah, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso menegaskan tidak ada bangunan gereja yang terbakar atau dibakar dalam kejadian kekerasan di Kabupaten Sigi.

“Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar,” kata Baso didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso, dalam jumpa di Palu, Minggu pagi.

Baca Juga: Habib Rizieq Kabur Saat Tengah Jalani Perawatan, RS UMMI Bogor Berikan Penjelasan

Ia mengatakan yang dibakar oleh pelaku orang tidak dikenal (OTK) hanya rumah yang dijadikan tempat pelayanan umat.

“Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali,” tuturnya.

Ia menjelaskan dari sembilan rumah ini dihuni bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja, namun terjalin toleransi yang sangat bagus di lokasi itu.

Baca Juga: Marak Kasus Penipuan, Bea Cukai Ungkap Salah Satunya Modus Lelang Barang Sitaan Melalui Medsos

Diketahui, pada 9.00 WIB Jumat, 27 November, salah satu rumah didatangi sekitar delapan OTK, yang masuk lewat belakang mengambil beras sekitar 40 kilogram.

Pelaku kekerasan yang menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Sigi itu diduga adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Akibat kejadian itu sejumlah warga yang bermukim dekat rumah korban, bersembunyi, melarikan diri dan bahkan mengungsi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x