Minta Maaf Soal Komentari Menag, Said Didu Ungkap Makna Gunakan Kata 'Menggebuk' dalam Cuitannya

- 24 Desember 2020, 10:37 WIB
Said Didu .
Said Didu . /Tangkapan layar YouTube ILC/

Dalam utasnya, ia menegaskan bahwa dirinya hanya mengucapkan terima kasih kepada Qodari atas informasi yang diberikannya pada media.

Sehubungan dg adanya penafsiran thdp mention saya yg mengomentari pernyataan pak Qodari di yg saya baca di Media bhw ‘presiden butuh Menag yg keras kpd kelompok islam tertentu’ yg saya komentari bhw terima kasih infonya bhw Bpk Presiden membutuhkan Menag spt itu. #utas,” cuit Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Lebih lanjut, Said Didu pun mengungkap alasannya segera menghapus cuitan tersebut usai menuai berbagai pemahaman yang menilai perkataannya mengandung SARA.

Baca Juga: Akui Tak Tuding Gus Yaqut dalam Cuitannya, Said Didu Minta Maaf Bila Ada Pihak yang Tersinggung

Krn mention saya tsb ditafsirkan seakan menuduh seseorang dan bermuatan SARA maka dalam waktu tidak terlalu lama mention saya tersebut saya hapus demi kebaikan bersama. Saya sama sekali tdk menuduh siapapun dlm mention saya tsb, apalagi Bpk Menag Yaqut Choli Quomas,” tulisnya.

Ia pun lantas meminta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung dan mengakui bahwa dirinya salah memilih kosakata dengan menggunakan kata “menggebuk”.

Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dg mention saya tersebut (yg saya sdh hapus bbrp waktu setelah saya tulis), saya mohon maaf. Terima kasih,” ujarnya.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Benjolan Kecil pada Tubuh karena Bisa Jadi Gejala Awal Tumor, Cek Tanda-Tandanya

Dalam cuitannya yang terakhir, Said Didu memberikan penjelasan terkait pemilihan kata menggebuk yang dimaksudkan adalah meluruskan secara hukum.

Saya menyadari bahwa sepertinya ada kesalahan pengertian kata "menggebuk" dalam mention saya tsb walau saya sdh berikan tanda kutip. Maksudnya adalah meluruskan secara hukum. Dan krn kesalahan tsb maka bbrp waktu kemudian twit saya tsb saya hapus. Sekali lagi saya mhn maaf,” tutur Said Didu mengakhiri utasnya.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah