“Itu yang harus kita terus tangani day to day dan terus terang kita akan lakukan semuanya dengan transparan dan tidak ada lagi tunai (cash) dalam bentuk apapun,” ujar Mensos Risma.
Risma juga berencana, untuk kedepannya semua transaksi penyaluran bansos akan dilakukan secara elektronik dengan menggunakan masukan dari daerah sehingga perbaikan-perbaikan data bisa segera dilakukan dan efektivitas akan bisa tercapai.
Baca Juga: Dulu Blokir Medsos Sandiaga Uno, Susi Pudjiastuti: Karena Urusan Cantrang Zaman Pilpres
Lanjutnya, Mensos menjelaskan bahwa fokus program selanjutnya adalah pemberdayaan masyarakat agar bansos yang diberikan mempunyai implikasi atau dampak langsung yang terukur kepada kesejahteraan masyarakat.
“Kami tidak bisa sendiri tentunya, kami akan menggandeng gubernur, kepala daerah, dan utamanya adalah perguruan tinggi, dan perguruan tinggi setempat yang mengetahui persis bagaimana permasalahan-permasalahan di daerahnya,” kata Risma.
Tak hanya itu, untuk penanganan bencana alam, Kemensos juga akan melakukan antisipasi dampak yang akan ditimbulkan oleh fenomena El Nino.
Baca Juga: Jenis Usaha yang Dapat BLT UMKM Rp3.500.000 dari dtks.kemensos.go.id
“Sesuai dengan ramalan BMKG setelah La Nina (curah hujan yang tinggi) maka akan ada El Nino, di mana kemarau ini sangat tinggi, tentunya akan berimplikasi pada hasil-hasil produk pertanian ataupun yang lain. Sehingga itu yang harus diimbangi supaya tidak terjadi kelaparan,” tutur Risma. ***