Pada salah satu pusat latihan anggota JI, kelompok teroris itu memilih menyewa sebuah villa dua lantai.
Bila melihat dari letaknya, bangunan tersebut seperti villa yang juga digunakan sebagai tempat istirahat (tidur) para anggotanya.
Baca Juga: Haikal Hassan Sebut tak Bawa HP Saat Bertemu Rasulullah, Ferdinand: Kesannya Semakin Melecehkan!
Dari rumah itulah para anggota muda dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.
Kemudian Irjen Argo mengatakan, di pusat latihan itu sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya terampil dalam membela diri, menggunakan pedang dan samurai sampai penyergapan dan perakitan bom.
Salah satu pelatihnya adalah teroris Joko Priyono alias Karso yang ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan JI Para Wijayanto.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa, 29 Desember 2020: Cancer, Kendalikan Emosi dan Coba agar Tak Terlalu Impulsif
Sedangkan para anggota baru JI yang umumnya adalah anak-anak muda cerdas dari beberapa pondok pesantren tersebut direkrut secara professional.
Target jaringan tersebut adalah mendapatkan anak cerdas dengan ranking 1-10 di pesantrennya untuk dijadikan pemimpin masa depan JI.
Selain itu, anggota teroris muda dilatih mengunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli sergap (penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus.