Ajakan Debat Fadli Zon untuk Gus Yaqut Ditertawakan, Ruhut: Jangan Diladeni, Bisa Pening Kepala Kau

- 29 Desember 2020, 10:31 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul.
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul. /Instagram.com/@ruhutp.sitompul

PR DEPOK – Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyatakan bahwa dia siap mengajak Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut untuk beradu argumen.

Pernyataan tersebut disampaikan Fadli Zon karena ia merasakan adanya perbedaan pendapat dengan Gus Yaqut.

Fadli Zon memandang masih ada kejanggalan terkait perbedaan antara kata populisme dan populisme islam dalam ucapan yang ditegaskan Gus Yaqut.

Baca Juga: Yakini PT PN Tak Buat Kesepakatan dengan Markaz Syariah, Muannas: Babak Baru HRS Tolak Taat Hukum

Fadli Zon juga mempertanyakan alasan Gus Yaqut mengurusi persoalan itu, yang kemudian dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Menag.

Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu “populisme”, “populisme Islam” dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?” ujar Fadli Zon, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadi @fadlizon.

Tak perlu waktu lama, perdebatan yang diajak Fadli Zon terkait isu agama tersebut pun banyak disorot publik, mulai dari masyarakat biasa hingga tokoh di Indonesia.

Baca Juga: Ustaz Abdullah Gymnastiar Positif Covid-19, Aa Gym: Alhamdulillah

Salah satu yang menyoroti pernyataan Fadli Zon itu yakni pengacara sekaligus Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul.

Tantangan adu argumen itu lantas ditertawakan Ruhut Sitompul, sembari mengatakan bahwa Menag Gus Yaqut tidak perlu menanggapi ajakan Fadli Zon, karena menurutnya percuma tidak akan membuahkan hasil.

Fadli Zon tantang Gus Yaqut debat ha ha ha Aku tertawa termehek mehek, jgn ditanggapi Gus ngapain ember bocor diladeni bisa pening kepala Aku Tanteeeeeee MERDEKA,” kata Ruhut Sitompul, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul pada Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Alami Batuk Ringan, Aa Gym Positif Terinfeksi Covid-19 dan Jalani Perawatan di Rumah Sakit Dustira

Diketahui sebelumnya, Gus Yaqut menegaskan dan mengajak masyarakat di Tanah Air agar menjadikan agama sebagai sebuah inspirasi bukan aspirasi.

"Kita merasakan beberapa tahun belakangan agama sudah atau ada yang menggiring agama menjadi norma konflik,” ujar Gus Yaqut seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Dalam bahasa paling ekstrem, kata dia, siapapun yang berbeda keyakinannya, dianggap lawan atau musuh.

Baca Juga: Rekrut Anak Muda untuk Siapkan Kemampuan Jihad, Simak Pengakuan Lengkap Teroris JI kepada Kepolisian

"Itu norma yang kemarin sempat berkembang atau bahasa lainnya populisme islam," tuturnya.

Pemerintah dan semua elemen masyarakat diyakininya tidak ingin populisme islam tersebut terus berkembang, karena dapat mengganggu kebhinekaan Indonesia.

Untuk itu, Gus Yaqut menegaskan agama harus dijadikan sebagai sumber inspirasi bukan aspirasi.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV, Selasa 29 Desember 2020: Mr Bean hingga Deretan FTV Berikut

Sebab, bila agama dijadikan sumber aspirasi dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak tepat, bisa berbahaya.

Secara umum, ia mengatakan Indonesia berdiri dengan penuh keberagaman mulai dari agama islam, katolik, kristen, budha, hindu dan konghucu.

Oleh karena itu, lanjut dia, bila ada pihak-pihak yang ingin menghilangkan salah satu atas dasar agama, hal itu sama saja tidak mengakui Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans 7, Selasa 29 Desember 2020: Berikut Deretan Movievaganza yang Tayang Hari Ini

Baca Juga: Tanpa Ada Potongan, Ini Besaran THR dan Gaji 13 PNS Tahun 2021

"Indonesia berdiri antarkultur dan budaya maupun agama yang ada di Indonesia ini," ucap dia.

Gus Yaqut menambahkan, bila tetap masih ada pihak-pihak yang demikian, sebagai Menteri Agama yang baru saja dilantik, ia akan melawannya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x