PR DEPOK - Dalam beberapa waktu terakhir ini publik dihebohkan kembali dengan kabar ditemukannya varian baru Covid- 19 di Inggris.
Hingga saat ini, beberapa negara di dunia telah melaporkan bahwa varian baru Covid-19 tersebut telah masuk ke negaranya.
Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson mengatakan, varian baru Covid-19 itulah yang diduga menjadi penyebab terjadinya penyebaran yang cepat dari infeksi baru Covid-19 di London, Inggris Selatan.
Baca Juga: Jadi Tersangka Bersama Gisel, Ini Sosok MYD yang Disebut Polisi Bernama Michael Yukinobu Defretes
Terkait varian baru Covid-19 tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) angkat suara melalui Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI Wien Kusharyoto.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Selasa 29 Desember 2020, Wien mengatakan bahwa sejauh ini belum ada data ilmiah yang membuktikan varian baru Covid-19 lebih mematikan dari varian lain.
"Sejauh ini belum ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa varian B117 lebih mematikan daripada varian lainnya," kata Wien.
Baca Juga: Masih Berstatus Istri Sah Gading Marten, Gisel Akui Video Syur Dibuat di Medan Tahun 2017
Lebih lanjut, dia menyampaikan suatu studi di Inggris menunjukkan bahwa varian baru Covid-19 tersebut 56 persen lebih menular dan menyebar ketimbang varian lainnya.