Usai Gelar Pemeriksaan Video Parodi Indonesia Raya, Polisi Malaysia Sebut WNI adalah Pelakunya

- 1 Januari 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi bendera Republik Indonesia.
Ilustrasi bendera Republik Indonesia. /Jorono/Pixabay

PR DEPOK - Beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan sebuah video parodi yang diduga melecehkan lagu kebangsaa yakni Indonesia Raya. 

Video itu kemudian viral di media sosial dan menuai banyak kritik dari warganet. 
 
Awalnya video tersebut diduga dibuat oleh warga Malaysia.
 
 
Namun setelah melakukan penyelidikan, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Hamid Bador kemudian menyampaikan bahwa pelaku dari video tersebut bukanlah orang Malaysia. 
 
Inspektur Abdul Hamid mengatakan, pelaku utama di balik video yang melecehkan lagu kebangsaan Indonesia itu adalah orang Indonesia sendiri. 
 
Abdul juga mengungkapkam bahwa video tersebut bahkan tidak dibuat di Malaysia. 
 
 
Menurutnya informasi itu didapatkan setelah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka yang merupakan pekerja dari Indonesia, berusia 40 tahun di Sabah. 
 
"Tersangka ditangkap di Sabah pada hari Senin dan Kepolisian dari Kerajaan Malaysia sudah mendapatkan petunjuk baru dalam penyelidikan kami," kata Abdul seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Free Malaysia Today.
 
Abdul menjelaskan bahwa petunjuk baru yang ia maksud adalah pelaku utama dari video yang viral tersebut. 
 
 
Menurutnya, pelaku utamanya adalah orang Indonesia dan saat ini pihaknya sedang mendalami pemeriksaan terhadap tersangka terkait pelaku yang mengedit video itu. 
 
"Kami mendapat petunjuk baru bahwa pelakunya berasal dari sana (Indonesia), dan kami sedang memeriksa tersangka lebih lanjut untuk menentukan siapa yang mengedit video tersebut," ucapnya menambahkan. 
 
Selain itu, Abdul juga mengatakan bahwa polisi Malaysia telah membagikan informasi tersebut pada polisi Indonesia dan tersangka utama diharapkan segera diketahui. 
 
 
"Video parodi ini sudah memantik kemarahan masyarakat Indonesia, dan saya meyakinkan Anda bahwa Bareskrim sudah mengambil tindakan serius," ujar Abdul menambahkan. 
 
Video yang diunggah di kanal YouTube My Asean dua pekan lalu tersebut berisi lirik editan Indonesia Raya yang menghina Indonesia. 
 
Meski video itu telah dihapus di kanal YouTube itu, tapi video itu banyak diunggah oleh kanal lain dan tersebar luas di berbagai media sosial dan platform di Indonesia. 
 
 
Viralnya video parodi itu lantas menuai banyak reaksi negatif dari banyak warganet, khususnya dari Indonesia.***
 

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Free Malaysia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x