BUMN Terapkan Akhlak Dalam Bekerja, Erick Thohir Akui Ingin Amanah Kelola Kekayaan Negara

- 7 Januari 2021, 07:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan subsidi listrik akan terus berlanjut hingga Maret 2021
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan subsidi listrik akan terus berlanjut hingga Maret 2021 /Instagram.com/@erickthohir

PR DEPOK – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta para insan BUMN untuk mengedepankan akhlak dalam bekerja.

"Akhlak bukan sebuah produk instan yang tinggal diaduk, tetapi sesuatu yang memang harus kita jaga, karena dengan karakter yang kokoh adalah jalan untuk menciptakan prinsip dan kesuksesan lainnya," ujar Erick seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Erick mengatakan, kata Akhlak berasal dari bahasa Arab, yakni Khuluq, yang memiliki arti tingkah laku atau perangai.

Baca Juga: 83 Saksi Penembakan 6 Laskar FPI Diperiksa, 4 Di Antaranya Anggota Polri yang Kini Diawasi Propam

"Prinsip yang saya yakini, akhlak juga sebagai pilar pembangunan karakter sebuah organisasi. Sejak awal mendapat amanah dari Presiden Jokowi sebagai menteri BUMN, prinsip itulah yang akan saya terapkan kepada tim yang saya pimpin," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Erick juga menyampaikan, Akhlak menjadi "core value" Kementerian BUMN. Akhlak merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

"Yang pertama yang ingin saya benahi dalam pengelolaan BUMN adalah Amanah, tentu harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. BUMN ini merupakan perpanjangan tangan negara sebagai agen pembangunan dan juga pengelola kekayaan negara," ucap Erick.

Baca Juga: Meski Emosinya Cenderung Stabil, Kemarahan Aquarius Bisa Meledak Jika Menghadapi 4 Kondisi Berikut

Selanjutnya Kompeten, menurut dia, BUMN dituntut untuk selalu meningkatkan kapabilitas. Kemudian Harmonis, menjadi kunci keserasian dalam bekerja sama.

"Harmonis menjadi kunci keserasian, kerja sama, saling peduli, dan menghargai perbedaan. Itu adalah kunci bisa sukses," imbuhnya.

Sementara itu, terkait Loyal, Erick mengatakan BUMN harus mengutamakan kepentingan bangsa.

Baca Juga: Label Halal Vaksin Sinovac Akan Terbit Sebelum Vaksinasi Jokowi, MUI: Tinggal Tunggu Sidang Fatwa

"Memang sulit menjaga 'conflict of interest' tapi kalau kita balik kepada Amanah, kepentingan bangsa dan negara adalah yang utama," ungkapnya.

Lebih lanjut ada Adaptif, yang mengharuskan terus berinovasi menghadapi perubahan.

"Dengan Covid-19 ini kita di-challenge untuk terus berubah. BUMN harus siap menanggapi perubahan itu," terang Erick.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Gus Yaqut Serahkan Sertifikasi Halal ke PT Surveyor, Simak Faktanya

Kemudian adapun Kolaboratif, yang mendorong peningkatan sinergitas seluruh pihak.

"Kita harapkan BUMN tidak hanya jago kandang, tapi juga mendunia. Banyak perusahaan BUMN dari berbagai negara bisa kelas dunia, kenapa kita tidak. Sebelum kesana, tentu menjaga reputasi BUMN menjadi hal yang sangat penting," ujar Erick.

Dalam kesempatan itu, hadir juga Menteri BUMN periode 1998-1999 Tanri Abeng, Dahlan Iskan (Menteri BUMN 2011-2014), Ary Ginanjar Agustian (President of ESQ Group).

Baca Juga: Serang Balik FZ Sindir Blusukan, Muannas: Niatnya Baik, Biar Gak Dibohongin Kayak Ratna Sarumpaet!

Dahlan Iskan memuji penyusunan buku ini karena sangat merepresentasikan diri Erick Thohir.

"Saya melihat buku ini sebetulnya itulah Erick Thohir. Kalau membaca buku kita akan tahu personifikasi Meneg BUMN Erick Thohir," tuturnya.***

 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x