Bandingkan Banjir Kalimantan Selatan-DKI, Ferdinand: di Kalsel Itu Musibah, Jakarta Masalah Kota!

- 20 Januari 2021, 14:50 WIB
Ferdinand Hutahaean menyebutkan perbedaan banjir di Kalimantan Selatan dengan DKI Jakarta.
Ferdinand Hutahaean menyebutkan perbedaan banjir di Kalimantan Selatan dengan DKI Jakarta. /Twitter/@FerdinandHaean3.

PR DEPOK - Hujan dengan intensitas sedang di Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebabkan banjir sejak Selasa, 12 Januari 2021. Tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.

Namun, banyak sejumlah pihak yang menyebut banjir di Kalsel diakibatkan karena sudah tak ada lagi tempat penyerapan untuk air sehingga air tersebut meluap.

Banyaknya perusahaan-perusahaan tambang, penebangan hutan, dan pembakaran hutan di Kalsel juga disebut-sebut sebagai penyebab banjir terjadi.

Baca Juga: Dianggap Tidak Seksi, Seorang Suami 'Paksa' sang Istri agar Merias Wajahnya Setiap Hari

Sehingga, adapun yang mengatakan bahwa banjir Kalsel sama seperti banjir Jakarta di mana sudah tak adanya lagi tempat serapan untuk air hujan karena sebagian wilayahnya sudah memiliki sedikit penghijauan.

Menanggapi hal ini, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan harusnya siapa pun dapat membedakan antara banjir Kalsel dan banjir Jakarta.

Menurut Ferdinand Hutahaean, banjir Kalsel dan di daerah lain merupakan musibah bencana yang datangnya tidak rutin.

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Paparkan Makalah Hari Ini, Komisi III DPR RI: Luar Biasa, Bagus Sekali Pak!

Sedangkan banjir Jakarta, kata dia, merupakan banjir yang datangnya rutin sehingga sudah menjadi masalah kota Jakarta yang harus diselesaikan.

Tanggapan tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Rabu, 20 Januari 2021.

Membedakan banjir Kalsel dan daerah lain itu dgn Jakarta sj mereka tak mampu. Banjir Kalsel dan yg lain itu adalah musibah bencana yg datang tdk rutin dan tdk diketahui. Beda dgn banjir Jakarta, yg banjirnya sdh rutin dan terjadi sbg masalah kota yg hrs diselesaikan. Dasar OSD!,” kata Ferdinand Hutahaean dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Sebut Zaman SBY RI Pernah Diramal Jadi Negara Gagal, HT: Pa SBY Kalem, tak Perlu Sampai ke Polisi

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa banjir yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diakibatkan karena curah hujan yang tinggi selama berhari-hari.

"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir sejak 14 Januari 2021.

Baca Juga: Mobil Jokowi Terobos Banjir Kalsel, Husin Shihab Sindir SBY: Tuhan Suka Pemimpin Ini, Betul Gak Pak?

Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang sedangkan musim hujan masih akan berlangsung hingga Februari 2021.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x