PR DEPOK – Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Guntur Romli menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sebelumnya, Anies Baswedan membeberkan ide menarik apabila warga Jakarta ingin terbebas dari kemacetan di Ibu Kota.
Sembari bercanda dan sedikit tertawa, Anies Baswedan mengungkapkan jika tidak ingin terjebak macet di Ibu Kota, warga Jakarta sebaiknya melakukan perjalanan pada pukul 02.00 dini hari WIB.
Menanggapi hal tersebut, Guntur menuturkan bahwa saran Anies Baswedan itu merupakan saran yang diberikan oleh seseorang yang sedang frustrasi.
“Maaf ya, ini saran orang frustrasi,” ujar Guntur seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @GunRomli pada Senin, 1 Februari 2021.
Ia menyebutkan bahwa pernyataan itu sama saja seperti memberi solusi kemacetan dengan mewarnai atap rumah.
“Kyak ngasi solusi kemacetan dgn mengecat atap-atap rumah,” kata Guntur Romli secara tegas.
Selain itu, ia juga memberi contoh ketika seseorang yang kakinya sedang terkilir. Alih-alih mengobati kakinya, orang itu justru membedaki wajahnya untuk pengobatan kaki.
“Kyak mengobati kaki terkilir dgn membedaki wajahnya,” ujar Guntur Romli.
Maaf ya, ini saran orang frustrasi. Kyak ngasi solusi kemacetan dgn mengecat atap-atap rumah. Kyak mengobati kaki terkilir dgn membedaki wajahnya
Mau Bebas Macet di Jakarta? Ikuti Saran Gubernur Anies: Jalan Jam 2 Pagi
https://t.co/Me0kAfSllW— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) January 31, 2021
Untuk diketahui, Anies Baswedan menyampaikan pernyataan itu dalam forum virtual peluncuran Buku Potret Jakarta 2020 pada Sabtu, 30 Januari 2021.
Menurutnya, Jakarta kerap kali diasosiasikan sebagai kota dengan tingkat kemacetan yang tinggi. Ruas jalan di Jakarta seringkali menimbulkan kemacetan.
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini juga mengapresiasi salah satu karya dalam buku tersebut, yakni milik Yusie Meiti.
Melalui karyanya, kata Anies, Yusie Meiti menggambarkan jalan Sudirman yang senyap selama peristiwa Covid-19.***