Tegaskan Kata 'Babu' Bukan untuk Orang Jawa, Natalius Pigai: Baca Utuh! Itu Kritik UU Pemilu Bukan Penghinaan

- 1 Februari 2021, 15:53 WIB
Natalius Pigai.
Natalius Pigai. /Dhoni Setiawan/Antara

“Presiden satu daerah, satu pulau, wakil presiden satu pulau, terus sekarang yang berasal dari luar pulau itu apa? Babu gitu? Sampai kapan mau jadi babu?” ujar Natalius Pigai.

Pernyataannya ini lantas menjadi kontroversi lantaran Pigai dinilai telah menyinggung suku Jawa.

Baca Juga: Salahkan Pemda Usai Jokowi Sebut PPKM Jawa-Bali Tak Efektif, Ferdinand: Pemerintah Daerahnya Malas Kerja

Akan tetapi, mantan anggota Komnas HAM ini menegaskan bahwa dirinya tidak menghina suku Jawa.

Menurutnya, kata ‘babu’ yang ia gunakan justru tak ditujukan untuk suku Jawa, dan ia pun menyebut suku yang maknanya tak merujuk pada seseorang tertentu.

Ia juga menyayangkan videonya yang dinilai dipotong oleh pihak-pihak tertentu, padahal aslinya video tersebut berdurasi 16 menit 26 detik.

Baca Juga: Cukai Rokok Naik Mulai Hari ini, Simak Besaran Kenaikannya

1). Potong 30 detik saja potensi kena pidana. Video 16.26 detik. 2). Suku Jawa (abstrak), suku itu bukan org. 3). Kata Babu luar Jawa, luar Jawa 702 suku (abstrak). Baca utuh 16.26 detik sehingga itu KRITIK bukan HINA,” tutur Natalius Pigai dalam cuitannya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Ia kembali menekankan bahwa yang dilakukannya itu bukanlah penghinaan, melainkan kritik terhadap UU Pemilu.

Saya kritik & saran untuk UU Pemilu, ko hina?” ujarnya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah