Mungkinkah Indonesia Alami Kudeta Militer Seperti di Myanmar? Pengamat Politik: Harus Tetap Diantisipasi

- 3 Februari 2021, 14:00 WIB
Kudeta militer yang terjadi di Myanmar.
Kudeta militer yang terjadi di Myanmar. /Antara

PR DEPOK  Myanmar baru saja mengalami politik kudeta pemerintahan pada 1 Februari 2021 kemarin.

Kudeta ini terjadi setelah ketegangan meningkat antara pemerintah sipil Suu Kyi dan militer pasca terjadinya sengketa hasil pemilihan umum.

Pada Senin,1 Februari 2021, militer mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan kekuasaan kepada Panglima Tertinggi, Min Aung Hlaing karena alasan kecurangan pemilihan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: KPK Dikabarkan Sengaja Hilangkan Surat Laporan Tipikor Anies Baswedan, Simak Faktanya

Di sisi lain, Indonesia saat ini juga tengah digemparkan dengan kabar kudeta yang akan dilakukan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.

Meski kudeta tersebut tidak sama dengan yang terjadi di Myanmar, mungkinkah Indonesia ke depannya akan mengalami kudeta kekuasaan sama seperti yang terjadi di Myanmar?

Berikut penjelasan yang diberikan oleh pengamat politik, Adi Prayitno, dalam pemaparannya.

Baca Juga: Akses eform.bri.co.id untuk Cek Bansos Penerima BPUM UMKM Rp2,4 Juta

Adi meyakini Indonesia tidak akan mengalami dinamika politik kudeta pemerintahan seperti Myanmar.

“Tak mungkin ada kudeta militer. Di Indonesia demokrasinya sudah terkonsolidasi. Elite, pers, dan civil society kuat,” kata Adi Prayitno, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Disampaikan olehnya, keyakinannya itu muncul berdasarkan beberapa faktor, salah satunya adalah karena demokrasi di Indonesia sudah berjalan dengan sangat baik.

Baca Juga: Singgung Keanggotan Moeldoko di Demokrat, Christ Wamea: Habis Maling Bansos, Mau Maling Partai

Ia menuturkan, kendati Indonesia tidak mempunyai sejarah kudeta militer, namun Tanah Air tetap harus mengantisipasi, salah satunya dengan cara menjauhkan tentara atau aparat dari urusan politik.

“Biarkan mereka bekerja secara profesional, mengurus keamanan dan ketertiban sosial. Tak usah digoda ke politik,” tuturnya.

Pengamat politik itu menyebutkan, ada hal lebih penting yang harus dipikirkan oleh negara ini, yakni krisis kesehatan dan ekonomi.

Baca Juga: Respons Pernyataan AHY Soal Kudeta Demokrat, Dedek Prayudi: Hati-hati, Statement Anda Keras-Konfrontatif!

“Semua pihak mesti solid, jaga sikap, dan setop pertikaian,” papar Adi Prayitno.

Hal serupa juga disampaikan oleh pengamat politik, Ujang Komarudin, yang mengatakan bahwa jika melihat kondisi politik saat ini, kudeta militer di Indonesia tidak mungkin terjadi.

“TNI masih loyal terhadap presiden. Namun, segala kemungkinan harus tetap diantisipasi,” kata Ujang.

Baca Juga: Link eform.bri.co.id/bpum untuk Cek Penerima BLT BPUM UMKM Rp2,4 Juta

Menurutnya, Presiden RI Joko Widodo harus memilih sosok yang loyal dan dekat untuk dijadikan sebagai Panglima TNI.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x