"Nah, jika elu mau tetap mempertahankan jabatan elu, maka elu harus lobi para pemilik suara agar jangan ada KLB. KLB itu adalah proses resmi, bukan kudeta. Elu takut gak dipilih, lalu merengek-rengek ke luar bahwa mau di kudeta? Laki-laki macam apa elu ini? @AgusYudhoyono," kata Teddy Gusnaidi.
Teddy Gusnaidi mengkritisi AHY, bahwa sebagai seorang laki-laki dan seorang politisi janganlah cengeng.
Baca Juga: Singgung Keanggotan Moeldoko di Demokrat, Christ Wamea: Habis Maling Bansos, Mau Maling Partai
Menurutnya, kekuasaan internal itu hal yang biasa lantaran, kata dia, mungkin para pemilik suara tidak puas dengan kinerja AHY.
Teddy juga menyebut bahwa AHY harus menghadapinya bukan malah merengek karena takut kehilangan posisinya.
Lebih lanjut Teddy Gusnaidi mengatakan bahwa apabila ada orang luar yang masuk untuk membuat para pemilik suara melengserkan AHY, maka Ketum Demokrat itu harus menguatkan pemilik suara sehingga menjadi solid.
"Anggaplah ada orang luar yg memberikan masukan agar pemilik suara melengserkan elu, ya itu hal yg wajar di politik, tinggal elu kuatkan pemilik suara, elu "main catur", sehingga mereka solid dukung elu. Kalau elu gak pandai menari, jangan lantai yg disalahkan. @AgusYudhoyono," ujarnya.
Teddy menilai bahwa partai bukanlah perusahaan keluarga dan pemilik suara di dalamnya bukanlah karyawan perusahaan. Oleh karena itu, kata dia, tidak bisa mereka semua mengikuti kemauan pemimpinnya.
"Ketika pemilik suara menilai lu gak sanggup memimpin Partai ya sudah, tapi jgn lu salahin org2 pemerintahan, itu pengecut namanya. @AgusYudhoyono," ujarnya.