PR DEPOK – Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon buka suara terkait isu kudeta kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Diberitakan, isu kudeta tersebut dilakukan oleh sejumlah pihak yang disebut berada di lingkaran Istana.
Melalui akun Twitter miliknya, Jansen menyatakan bahwa dirinya menganut mazhab garis SBY dalam kepemimpinan partai.
“Dalam kepemimpinan Demokrat mahzab saya garis SBY,” ucap Jansen seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @jansen_jsp Kamis, 4 Februari 2021.
Menurutnya, hanya garis SBY yang dapat membuat partai menjadi solid. Ia pun enggan memilih untuk menghabiskan waktu dalam suatu partai yang tak solid.
“Hanya garis ini yg mampu solidkan partai. Krn ngapain kita habiskan usia di partai yg tak solid,” ujarnya.
Jansen menuturkan bahwa sebelumnya Partai Demokrat pernah memberikan tampuk kepemimpinan pada orang di luar garis tersebut. Namun, kata dia, partai menjadi rusak.
Baca Juga: Dituding Dewi Tanjung Langsung Membelot ke ‘Tetangga Sebelah’, Susi Pudjiastuti: Ada yang Kenal?
Lebih lanjut, dikatakan Jansen, beban dan stigma tersebut masih terasa bahkan sampai sekarang.
“Partai ini sdh pernah terbuka memberi kepemimpinan ke orang lain, yg ada partai rusak. Bahkan beban dan capnya terasa sampai skrg,” ucapnya.
Dalam kepemimpinan Demokrat mahzab saya garis SBY. Hanya garis ini yg mampu solidkan partai. Krn ngapain kita habiskan usia di partai yg tak solid. Partai ini sdh pernah terbuka memberi kepemimpinan ke orang lain, yg ada partai rusak. Bahkan beban dan capnya terasa sampai skrg.— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) February 3, 2021
Selanjutnya, ia menegaskan apabila ada pihak-pihak yang ingin memecah belah Demokrat, dirinya dan kelompoknyalah yang pertama menolak hal itu.
“Jika skrg ini ada yg ingin aduk² Demokrat, bukan pak SBY atau AHY kami kader² ini yg pertama menolak,” katanya.
Jansen pun menyayangkan, ketika Demokrar telah solid seperti sekarang, justru ada pihak-pihak yang berupaya mengganggu.
“Rumah sdh kembali solid nyaman ditinggali malah diobok²,” ujar Jansen.
Tidak hanya itu, Jansen juga meminta kepada kelompok tertentu untuk tidak merusak generasinya.
“Apalagi oleh generasi senior yg sdh puas menikmati. Tiap orang ada masanya. Jgn rusak masa depan kami generasi berikutnya,” ucapnya tegas.
Jika skrg ini ada yg ingin aduk² Demokrat, bukan pak SBY atau AHY kami kader² ini yg pertama menolak. Rumah sdh kembali solid nyaman ditinggali malah diobok². Apalagi oleh generasi senior yg sdh puas menikmati. Tiap orang ada masanya. Jgn rusak masa depan kami generasi berikutnya— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) February 3, 2021
***