Ferdinand menyayangkan hal tersebut padahal menurutnya pendukung Anies Baswedan sudah sangat bangga melihat Anies menerima penghargaan itu.
“Apa tidak melihat dulu latar belakang lembaganya?,” ujarnya melanjutkan.
Ferdinand menyadari pihak Anies Baswedan bermental inlander, suatu mentalitas yang memandang nilai negara asing lebih unggul dari pada nilai yang dimiliki oleh negaranya sendiri.
Lebih lanjut, Ferdinand pun mengatakan bahwa TUMI merupakan sebuah organisasi seperti LSM kecil yang biasa banyak ditemukan di Indonesia.
“Melihat informasi yang ada, dugaan saya TUMI ini sekelas LSM kecil di negeri ini, tak perduli latar lembaga dan rekam jejaknya, yang penting ada kop surat, stempel dan direktur yang memimpin. LSM seperti itu banyak bangat jumlahnya, kalau saya sih malu menerima penghargaannya,” katanya menjelaskan.
Melihat informasi yang ada, dugaan saya TUMI ini sekelas LSM kecil di negeri ini, tak perduli latar lembaga dan rekam jejaknya, yang penting ada kop surat, stempel dan direktur yang memimpin.
LSM seperti itu banyak bangat jumlahnya, kalau saya sih malu menerima penghargaannya ????— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 7, 2021
Pernyataan tersebut Ferdinand simpulkan setelah melihat informasi yang dimuat TUMI di berbagai platform media sosial atas nama TUMI.
Ferdinand juga melihat rilis 21 Heroes 2021 TUMI yang diunggah melalui akun Twitter @TUMInitiative.
Dua hari sejak diunggah, rilis tersebut hanya dikomentari oleh 91 orang, di-retweet 286 kali, dan disukai oleh 349 akun.