Dalam akun Twitternya, @ainunnajib, Ainun Najib berharap Presiden Jokowi dan DPR RI bisa segera merevisi UU ITE, seperti halnya cepat dalam mengesahkan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.
"Semoga revisi UU ITE antara Presiden & DPR bisa secepat ketika menggolkan Omnibus Law ya pak @jokowi," tutur Ainun Najib dalam akun Twitternya, yang diunggah pada Selasa, 16 Februari 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua, 21 Juta Lansia akan Mulai Divaksin Pertengahan Februari 2021
Untuk diketahui, UU Cipta Kerja disahkan pada 5 Oktober 2020. Padahal, RUU Cipta Kerja baru disepakati Badan Legislasi DPR RI pada 3 Oktober 2020.
Sesuai dengan regulasi yang disepakati, RUU tersebut harus dicek ulang untuk perbaikan non-substansial. Sehingga, rencana awalnya RUU tersebut akan disahkan pada 8 Oktober 2020.
Namun, pada 5 Oktober 2020, sore, sekira pukul 17.52, RUU Cipta Kerja disahkan tanpa dokumen final setelah melalui rapat paripurna DPR RI.
Sebelumnya, elemen masyarakat, seperti serikat buruh dan mahasiswa, memegang tanggal 8 Oktober tersebut untuk menggelar demonstrasi menolak disahkannya UU Cipta Kerja.
???????????? semoga revisi UU ITE antara Presiden & DPR bisa secepat ketika menggolkan Omnibus Law ya pak @jokowi ???? https://t.co/cZdnYZPD2F— Ainun Najib (bukan Emha Cak Nun) (@ainunnajib) February 16, 2021
Bahkan, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KPSI) sudah merencanakan mogok nasional pada 6 hingga 8 Oktober 2020.***