Network
Menurut Ruhut Sitompul, menurunkan Presiden tidak semudah menurunkan penumpang di taksi. Jadi, kata dia, bila ingin membuat pernyataan harus dipikirkan dengan matang terlebih dahulu.
“Cak Nun ancam turunin Presiden andaikan Negara sudah darurat, ha ha ha tertawa Aku termehek mehek emangnya Supir Presiden Taxi bisa dituruni dipinggir jalan ngebacot pakai Otak jgn pakai Dengkul Perusahaan Taxinya saja sudah lama bubar MERDEKA,” ujar Ruhut Sitompul seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Cak Nun ancam turunin Presiden andaikan Negara sudah darurat, ha ha ha tertawa Aku termehek mehek emangnya Supir Presiden Taxi bisa dituruni dipinggir jalan ngebacot pakai Otak jgn pakai Dengkul Perusahaan Taxinya saja sudah lama bubar MERDEKA????????????.— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) February 16, 2021
Sebagai informasi, dalam menyampaikan pernyataannya itu, awalnya Cak Nun menyebut bahwa dirinya kerap berseberangan dengan pemerintah, namun hal itu tak lantas membuatnya membenci Indonesia.
"Pikiran saya berbeda mengenai Indonesia, saya punya cara berpikir yang berbeda dengan semuanya. But, I love you. Berbeda tidak masalah, dan saya tidak akan masalah, tidak akan memaksakan kehendakmu," kata Cak Nun.
Selain itu, Cak Nun juga mengatakan dia tidak sepakat dengan NKRI, presiden, dan juga sitemnya. Namun meski begitu, Cak Nun mengaku tetap mencintai Indonesia.
Baca Juga: Penerbit Buku 'Pak Ganjar tak Pernah Bersyukur' Dipolisikan, Said Didu: Masih Ada Ruang Kritik?
"Saya hari ini tidak setuju dengan NKRI, presidennya saya juga tidak setuju, sistemnya juga tidak setuju, but I love you," ujar dia menjelaskan.
Lebih lanjut, Cak Nun menyebut tidak percaya dengan Indonesia. Cak Nun juga berharap orang-orang yang mendengarkan ceramahnya itu tidak marah dengan pernyataannya.
"Saya ini sebenarnya tidak percaya dengan Indonesia. Tapi anda jangan marah," ujar Cak Nun.***
