Maruf Amin Ajak Masyarakat Sampaikan Kritik dengan Sopan Tanpa Harus Sakiti Orang Lain

- 17 Februari 2021, 14:43 WIB
Wapres Maruf Amin.
Wapres Maruf Amin. /Foto: Dok BPMI Setwapres/

PR DEPOK – Senada dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Maruf Amin turut mengajak masyarakat untuk dapat menyampaikan kritik.

Akan tetapi, Maruf Amin menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menyampaikan kritik dengan cara tanpa harus menyakiti dan tidak membuat orang lain menjadi marah.

Hal tersebut dilakukan guna membangun semangat kebangsaan dan persaudaraan di antara masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sorot Jokowi Langgar Janji Tak Berutang, Ferdinand: Gak Sadar Gajinya Dulu Mungkin dari Utang

"Kita harus membangun kembali semangat kebangsaan dan persaudaraan kita, sehingga pergaulan kita di dalam masyarakat itu bagaimana kita menyampaikan sesuatu tanpa harus menyakiti orang, tanpa harus membuat orang menjadi marah, (sampaikan kritik) dengan cara yang sopan lah," kata Maruf Amin di Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Maruf Amin juga mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga pergaulan yang sehat antarsesama warga, sehingga kerukunan bangsa dapat terjaga dan menjadi semakin kuat.

Untuk menjaga hal tersebut, Maruf Amin menyampaikan empat bingkai kerukunan bangsa demi menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis sebagai negara majemuk.

Baca Juga: Usul Ubah Gedung Kemensos Jadi Museum, Rachland: untuk Ingat Korupsi Bansos dan Pajang Bus Bekas Transjakarta

Keempat bingkai kerukunan itu ialah bingkai politis, bingkai yuridis, bingkai teologis dan bingkai sosiologis.

"Pertama itu bingkai politis. Bingkai politis itu empat pilar itu, kesepakatan itu harus dijaga, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan juga Bhinneka Tunggal Ika. Jadi bukan hanya dalam tatanan kesepakatan politik, tapi juga dalam tataran implementasinya," ujar Maruf Amin.

Kedua, bingkai yuridis, Maruf Amin menjelaskan harus ada penguatan regulasi tentang penataan kehidupan antarumat beragama secara komprehensif dan terintegrasi.

Baca Juga: Langgar 8 Pasal P3SPS, Sinetron Buku Harian Seorang Istri SCTV Ditegur KPI

"Kita harus mematuhi aturan-aturan yang sudah ada, yang dilarang seperti apa, yang diperbolehkan seperti apa. Tata aturan itu harus kita patuhi, ini bingkai yuridis," kata Ma'ruf Amin.

Ketiga, bingkai teologis, Maruf Amin mengingatkan kepada seluruh umat beragama di Indonesia, khususnya para pemuka agama, untuk mengutamakan narasi kerukunan di setiap penyampaian dakwah, ceramah dan khotbah keagamaannya.

"Di dalam menyampaikan dakwahnya, menyampaikan misi pesan agamanya, itu harus menggunakan narasi-narasi kerukunan, narasi persaudaraan, jangan narasi kebencian, permusuhan dan narasi konflik. Kalau itu disampaikan, saya kira tidak akan terjadi (perpecahan)," tutur Maruf Amin.

Baca Juga: Takut Ketahuan Setubuhi Anak Kandung, Seorang Ayah Paksa Korban Berhubungan Badan Dengan ODGJ

Terakhir yang keempat, bingkai sosiologis, Maruf Amin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat berbagai kearifan lokal di setiap daerah dalam upaya menjaga kerukunan antarmasyarakat.

"Kalau empat bingkai itu bisa kita kuatkan, Insya Allah, kebencian dan cara-cara yang mengakibatkan konflik itu bisa dihindari, tanpa kehilangan urgensi kita bersikap kritis," ujar Maruf Amin.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah