Sebab, kata AHY, selama ini SBY memiliki hubungan yang cukup baik dengan Presiden Jokowi.
"Tapi kelompok ini berusaha memecah-belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," tutur AHY.
Baca Juga: Survei Capres 2024: Prabowo Calon Terkuat, Ridwan Kamil Salip Ganjar, Anies dan Sandi Merosot
Selain itu, AHY mengatakan bahwa GPK-PD memiliki pola kuno untuk menjadikan seseorang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yaitu melalui Kongres Luar Biasa.
AHY menerangkan gerakan tersebut mula-mula berupaya memengaruhi para pemilik suara sah Partai Demokrat.
"Karena tidak berhasil, mereka mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC, tapi tidak berhasil juga," ujarnya.
Kemudian, lanjut AHY, mereka mencoba mempengaruhi mantan pengurus yang kecewa untuk merepresentasikan pemilik suara, dan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara.
Meski begitu, AHY menegaskan bahwa klaim itu tidak benar.
Dia juga mengatakan bahwa GPK-PD melakukan itu supaya bisa menggelar KLB karena faktor internal. Padahal itu muncul karena persoalan eksternal.