Mantan Wakil Menteri Agama itu menerangkan sejumlah ulama Indonesia dengan kapasitas keilmuan yang tinggi telah banyak yang wafat.
Sementara itu, estafet dan regenerasi keilmuan mereka belum berlanjut, bahkan cenderung terancam terputus.
Untuk itu, lanjut dia, Masjid Istiqlal tidak ingin estafet keilmuan para ulama berhenti tanpa ada pengganti.
Dengan demikian, Majelis Mudzakarah yang dipimpin K H Quraish Shihab itu hadir sebagai upaya meregenerasi ulama dengan mempertahankan tingkat keilmuan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Lebih lanjut, Nasaruddin mengatakan bahwa Quraish Shihab bersama 20 tokoh lainnya akan mengupayakan regenerasi ulama berkaliber dengan keilmuan tinggi serta sesuai dengan tuntutan zaman.
Kegiatan tersebut, kata dia, akan menggandeng Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) sehingga majelis tersebut bisa memiliki jaminan akreditasi akademik setingkat magister (S-2) dan doktor (S-3).
"Hal ini didasari ulama senior yang berwibawa satu per satu meninggalkan kita. Sementara itu, pergantiannya sangat lamban. Di beberapa tempat kita ditinggalkan ulama berkaliber itu," tuturnya.***