"Itu spontanitas presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, 'suvenirnya' itu buku, kaos, dan masker. Intinya presiden tetap mengingatkan warga tetap menaati protokol kesehatan," tutur Bey.
Meski demikian, tampaknya Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule masih tidak setuju dengan klarifikasi istana.
Baca Juga: Lagi-lagi Terjadi, DPRD Sumbar Selidiki Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19 Senilai Rp160 Miliar
Iwan Sumule memandang, dalam video yang beredar itu terlihat jelas tidak ada protokol kesehatan, seharusnya Pemerintah Daerah (Pemda) ikuti instruksi Pemerintah Pusat untuk memberlakukan prokes.
Tanggapan tersebut disampaikan Iwan Sumule melalui akun Twitter pribadinya @KetumProDEM pada Selasa, 23 Februari 2021.
Alasannya spontanitas, dan ada juga pelemparan paket kepada kerumunan massa oleh @jokowi.
Di video tampak tak ada prokes, massa tak pakai masker, menunjukan pemda tak berlakukan prokes dan aturan PPKM seperti instruksi pemerintah pusat.
Rakyat dihukum, rakyat diminta maklum. ???? pic.twitter.com/GrKzu2UY0j— Bos Sumule (@KetumProDEM) February 23, 2021
“Alasannya spontanitas, dan ada juga pelemparan paket kepada kerumunan massa oleh @jokowi . Di video tampak tak ada prokes, massa tak pakai masker, menunjukan pemda tak berlakukan prokes dan aturan PPKM seperti instruksi pemerintah pusat. Rakyat dihukum, rakyat diminta maklum,” ujar Iwan Sumule.
Diketahui, kemarin Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete, setelah sebelumnya meninjau area lumbung pangan di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah.
Tampak dalam video, masyarakat berkerumun hingga ke badan jalan.
"Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan, sehingga membuat iring-iringan berhenti," ujar Bey.