PR DEPOK - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama masih menyoroti kasus hukum yang menjerat Abu Janda atau Permadi Arya.
Menurut Haris, Abu Janda adalah orang yang paling merasa nyaman tinggal di Indonesia lantaran selalu memiliki keberuntungan terkait kasus hukum.
Keberuntungan itu terbukti dengan kesalahan fatal yang telah dibuat Abu Janda, namun dia masih bisa bebas berkeliaran tanpa pengawasan.
Dengan masih bebasnya Abu Janda, lantas Haris menyebut dirinya teringat permainan kecil yang bernama monopoli, setiap pemainnya bisa mendapatkan kartu bebas penjara.
Pandangan tersebut disampaikan Haris Pertama melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @knpiharis pada Sabtu, 27 Februari 2021.
Heddy Setya Permadi (Abu Janda) menjadi manusia yang paling nikmat di Indonesia, buat kesalahan se-FATAL apapun masih saja bisa berkeliaran bebas. Jadi teringat sewaktu saya kecil, kalau main permainan MONOPOLI ada yang namanya mendapat KARTU BEBAS PENJARA. Ya kan tweeps ??? ????— Haris Pertama (@knpiharis) February 26, 2021
“Heddy Setya Permadi (Abu Janda) menjadi manusia yang paling nikmat di Indonesia, buat kesalahan se-FATAL apapun masih saja bisa berkeliaran bebas. Jadi teringat sewaktu saya kecil, kalau main permainan MONOPOLI ada yang namanya mendapat KARTU BEBAS PENJARA. Ya kan tweeps ???” kata Haris.
Diketahui, belakangan ini Abu Janda terjerat kasus hukum dengan dugaan kuat rasis dan ujaran kebencian kepada mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Wellem Ramandei juga telah mendesak kepolisian untuk menindaklanjuti proses hukum Abu Janda tersebut.
Menurut Wellem konten bermuatan rasis di media sosial rentan memecah belah bangsa.
Seperti halnya adanya dugaan unsur rasisme dalam cuitan akun Twitter @permadiaktivis1 yang diduga milik Abu Janda.
"Dasar negara kita Pancasila. Maka, tidak ada tempat bagi mereka yang menyuarakan kebencian kepada salah satu ras tertentu. Kami mengecam keras tindakan rasis kepada siapa pun dalam bentuk apa pun," kata Wellem seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Dirinya memastikan KNPI tidak akan mencabut laporan terhadap Permadi Arya, meskipun Abu Janda sudah bertemu dengan Natalius Pigai.
Baca Juga: Anies Baswedan Tangani Banjir dalam Satu Hari, Haji Lulung: Anies Masih Ditolong Tuhan
Dia menambahkan rasis dalam diri seseorang sulit dihapus, karena sudah menjadi bagian dari karakter seseorang.
Oleh sebab itu, sebagai organisasi kepemudaan yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan persatuan, pihaknya berharap aparat kepolisian tidak ragu menindaklanjuti laporan mereka.
"Saya percaya, aparat hukum akan bertindak adil dan jika terbukti bahwa cuitan itu bernada rasis, maka polisi tidak perlu pandang bulu dalam menegakkan hukum di negeri ini," ujarnya.
Baca Juga: Kritik Vaksinasi Covid-19 Terhadap Tahanan KPK, Azis Syamsuddin: Perhatikan Target Prioritas Dulu
Selain itu dia juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadikan kasus Abu Janda sebagai momentum realisasi janjinya.
"Kalau Pak Sigit kemarin bilang hukum akan tajam ke atas, inilah saatnya," tuturnya.***