Muncul Dugaan Pemotongan Besaran BST DKI Jakarta, Wagub: Kalau Memang Terbukti, Kita Akan Beri Sanksi Berat

- 14 Maret 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi BST Rp300.000.
Ilustrasi BST Rp300.000. /ANTARA

Ketua Fraksi Gerindra di DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mendapatkan informasi, yakni bantuan yang semestinya diterima sebesar Rp300.000 dipangkas menjadi Rp200.000.

"Ada yang pernah info dari Rp300.000 mereka terima (hanya) Rp200.000. Mereka tahu itu ada pemotongan karena mereka harus tanda tangan penerimaan di situ tertera Rp300.000, berbeda dengan yang mereka terima," kata Rani.

Padahal bansos yang berasal dari Dinas Sosial DKI Jakarta untuk warga semestinya disalurkan melalui ATM (cashless).

Baca Juga: Digugat Demokrat Kubu AHY ke PN Jakpus, PD Versi KLB: Tak Masalah Hadapi, Kita Tunggu Mereka Bawa 11 Pengacara

Akan tetapi, yang terjadi di lapangan, pemotongan BST itu muncul karena ditemukan bansos yang dibagikan secara tunai.

Dikatakan Rani, bahwa temuan seperti ini tersebar di sejumlah wilayah DKI Jakarta.

Terkait hal ini, meskipun dirinya enggan untuk melihat lebih lanjut, Rani yang merupakan politikus Gerindra ini, juga  mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk segera melakukan evaluasi penerimaan BST secara berkala.

Baca Juga: Apa Itu NJOP/Meter pada KIP Kuliah? Simak Cara Isinya dan Dapatkan KIP Kuliah di kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Menanggapi isu tersebut, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif turut angkat bicara.

Ia mengatakan saat ini fraksinya masih melakukan verifikasi terkait laporan tersebut.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah