Gagasan lainnya, seperti yang diungkapkan oleh Menko Ekonomi, adalah dengan pengesahan berbagai regulasi turunan dari UU Cipta Kerja-Omnibus Law, khususnya terkait dengan ketenagakerjaan.
Tidak hanya itu, salah satu yang menjadi target dan strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah membentuk Indonesia Investment Authority (INA).
"Pemerintah telah membentuk INA sebagai alternatif pembiayaan jangka panjang. Untuk mendorong pembangunan infrastruktur, pemerintah telah berkonsultasi dengan 50 perusahaan dan calon mitra strategis," kata dia.
Tidak main-main, Airlangga Hartrto mengungkapkan pemerintah sendiri sudah menggelontorkan dana triliunan rupiah agar Indonesia bisa berjalan dan merealisasikan berbagai kegiatannya guna menumbuhkan gairah ekonomi yang terkena pukulan telak dengan adanya Covid-19.
"Di awal 2020 telah dialokasikan modal awal sebesar Rp 15 triliun dan tahun 2021 dipersiapkan tambahan sebesar Rp 60 triliun dan diharapkan kuartal pertama, Indonesia Investment Authority bisa merealisasikan kegiatan ini," ungkapnya.
Sebagai penutup, ia pun optimis bahwa tahun 2021 merupakan titik balik bagi Indonesia dalam menghadapi persoalan ekonomi ini, khususnya permasalahan pandemik.
Oleh karena itu, masyarakat dapat membantu dan berpartisipasi aktif agar operasional dari kegiatan ini dapat berjalan baik, tanpa kendala, dan memberikan manfaat kepada semua pihak.***