BPOM Rilis UEA Avifavir untuk Pulihkan Infeksi Covid-19, Indonesia Jadi Negara Pengguna Pertama di Asia

- 26 Maret 2021, 13:51 WIB
Ilustrasi obat untuk memulihkan Covid-19.
Ilustrasi obat untuk memulihkan Covid-19. /Pexels/

PR DEPOK - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan emergency use agreement/UEA (persetujuan penggunaan darurat) produk obat Avifavir.

Obat ini dapat akan digunakan untuk memulihkan infeksi Covid-19.

"Betul BPOM telah menerbitkan EUA untuk produk dimaksud," kata Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Lucia Rizki Andalusia dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Mengaku Dipanggil KPK Hanya Via WhatsApp, Effendi Gazali Diminta Membawa Rekening Koran Perusahaan

Avifavir meraih UEA dengan nomor EUA2158200117A1 dari BPOM pada 17 Maret 2021.

Obat ini diklaim bisa mematikan Covid-19 dengan rata-rata selama empat hari dengan perawatan standar.

Kemudian, Avifavir bisa melumpuhkan Covid-19 dalam kurun waktu sembilan hari dan bisa dikonsumsi semua kelompok usia dengan efikasi sebesar 80%.

Baca Juga: Kritik Menkeu yang Imbau Masyarakat Pinjam Uang, Said Didu: Seperti Suruh Petani Tanam Padi di Padang Pasir

Avifavir diklaim sebagai obat pertama buatan Rusia yang direstui negara itu untuk mengobati Covid-19. 

BPOM mengatakan, Avifavir telah dipasok ke seluruh wilayah Rusia sejak Juni 2020 dan ke-15 negara lain di dunia. Indonesia adalah negara Asia pertama yang meregistrasi obat tersebut.

Russian Direct Investment Fund (RDIF) menyebutkan Avifavir telah terdaftar di Indonesia dengan prosedur yang dipercepat sesuai dari data yang diperoleh selama uji coba klinis fase kedua hingga ketiga.

Baca Juga: Sebut Konferensi Pers PD Kubu KLB di Tengah Hujan sebagai Bentuk Frustrasi, Herzaky: Upaya Tutupi Rasa Malu!

Uji coba Avifavir melibatkan 460 pasien dilakukan sesuai aturan good clinical practice (GCP).

Selain itu dengan standar kualitas uji klinis internasional yang melibatkan subjek manusia pada April hingga September 2020 di 30 fasilitas khusus di Rusia.

Sebelumnya, Indonesia telah mengusulkan kerja sama ASEAN dan Rusia dalam pengembangan vaksin Covid-19 guna menjamin akses obat-obatan dan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 16 Masih Dibuka, Sebelum Mendaftar Simak Kategori Peserta yang Tidak Akan Lolos

“Sertifikat terbaru Avifavir dan Levimimab sebagai obat yangd apat menyembuhkan pasien Covid-19 di Rusia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Kerjasama lain yang dapat dilakukan Rusia dan ASEAN adalah pembentukan mekanisme kawasan untuk pencegahan penyakit menular dan pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund melalui mobilisasi dana kerjasama ASEAN-Rusia, serta pembentukan cadangan persediaan medis regional dan pengembangan kapasitas untuk kedokteran militer.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x