Network
PR DEPOK - Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan terkait pernyataan yang dilontarkan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera soal warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS.
Pernyataan Mardani Ali yang dikomentari Ferdinand yakni mengenai keinginan Mardani Ali untuk memulangkan dan menjaga para WNI eks ISIS itu ke Indonesia.
Adapun alasan Mardani Ali ingin WNI eks ISIS itu untuk dipulangkan ke Indonesia, karena dirinya merasa kasihan melihat para WNI eks ISIS tersebut.
Jangan sampai, kata Mardani Ali, WNI eks ISIS itu merasa tidak diperhatikan negara dan pada akhirnya kembali memutuskan menjadi teroris.
Dalam proses pemulangan WNI eks ISIS itu, Mardani mengaku setuju dengan dilakukan dengan menyertakan program deradikalisasi, yang melibatkan Kemenag, BIN, Kemensos hingga Kementerian bidang Perekonomian.
Dalam tanggapan di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean, Ferdinand menuturkan bahwa para WNI itu biarkan saja mati bersama bersama ISIS di sana.
Pasalnya, Ferdinand menilai masih banyak WNI yang setiap kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI untuk diurus dan dipelihara oleh negara.
Baca Juga: Desak Semua Pihak tak Lagi Pakai Istilah Arab, Fahri Hamzah: Plis, Sebut Mereka Teroris Saja!
"Saya bilang, biarkan mereka mati disana bersama ISIS. Masih banyak WNI yang setiap kpd NKRI untuk diurus dan dipelihara negara," kata dia dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 1 April 2021.
Dalam cuitan yang sama, Ferdinand lantas mempertanyakan untuk apa negara menambah kerjaan mengurus eks WNI yang lebih memilih bergabung dengan ISIS.
"Untuk apa menambah kerjaan mengurus para teroris?" ujar dia seraya bertanya.
Apabila Mardani Ali merasa kasihan kepada WNI eks ISIS itu, dikatakan Ferdinand, alangkah lebih baik Mardani Ali datangi mereka dan rawat dengan tenaganya.
Baca Juga: Bukan Radikalisme dan PKI, Rocky Gerung: yang Berbahaya Sekarang adalah Kedunguan Para Intelektual
"Wahai bung @MardaniAli, kalau Anda kasihan, silakan pergi ke sana rawat mereka dgn tenagamu," ucap Ferdinand mengakhiri cuitannya.
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
