PR DEPOK – Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi memberikan tanggapannya terhadap pernyataan ekonom senior, Rizal Ramli.
Sebelumnya diketahui, Rizal Ramli mengungkapkan bahwa Indonesia sulit menjadi negara maju karena salah urus partai politik.
Menurut penilaiannya, partai politik dalam negeri dikelola layaknya sebuah partai keluarga.
Maka dari itu, lanjut mantan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman itu, yang berkembang di tengah masyarakat adalah ‘demokrasi kriminal’.
“Indonesia sulit maju karena partai2 politik dikelola bagaikan partai keluarga. Yg berkembamg ‘Demokrasi Kriminal’,” kata Rizal Ramli.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter miliknya, Nicho Silalahi menegaskan bahwa hanya Rizal Ramli sosok yang dapat menyelamatkan Indonesia dari kebangkrutan.
“Hanya bang @RamliRizal yang bisa menyelamatkan Negri ini dari kebangkrutan,” tulis Nicho pada Jumat, 2 April 2021.
Baca Juga: Nilai Pelaku Teror Mati Konyol, Ngabalin Tegas: Kalian Telah Bertindak sebagai Tuhan dan Halusinasi!
Ia pun mengajak masyarakat untuk melawan dan menghancurkan oligarki dan dinasti kekuasaan yang korup, jika ingin menyelamatkan Indonesia.
“Jika kau ingin Negri ini selamat mari bersama kita melawan dan menghancurkan Oligarki dan Dinasty Kekuasan yang Korup,” ujar dia lagi.
Beberapa waktu lalu, Rizal Ramli memberikan apresiasi kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Rizal Ramli menyoroti pernyataan Megawati yang menegaskan bahwa dirinya tidak akan lagi menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Ia kemudian berpesan agar PDI Perjuangan tidak menjadi partai keluarga, sehingga cita-cita Bung karno untuk Indonesia dapat terwujud.
Hanya bang @RamliRizal yang bisa menyelamatkan Negri ini dari kebangkrutan. Jika kau ingin Negri ini selamat mari bersama kita melawan dan menghancurkan Oligarki dan Dinasty Kekuasan yang Korup. https://t.co/WihuJPpGJj— Nicho Silalahi, YouTube : Migran TV (@Nicho_Silalahi) April 2, 2021
Di samping itu, juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Megawati yang telah membuat PDI Perjuangan menjadi partai besar.***