Sebut Oposisi Mengkritik Bukan Dilandasi Persoalan, Ferry Koto: Tapi karena Presidennya Jokowi

- 5 April 2021, 21:34 WIB
Aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat, Ferry Koto.
Aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat, Ferry Koto. /Twitter @ferrykoto

 

PR DEPOK – Aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat, Ferry Koto turut mengamati kritikan yang kerap dilakukan oleh pihak oposisi.

Menurut Ferry Koto, kritik apapun yang diarahkan kepada pemerintah bukan berlandaskan esensi persoalannya, melainkan karena presidennya adalah Jokowi.

Dia pun lantas menyinggung jika Presiden Republik Indonesia bukan Jokowi, pasti akan dibela habis-habisan.

Baca Juga: Sebut Surat Zakiah Aini Pengingat agar Berusaha Keras, Sakdiyah: Anak Usia 4 Tahun Sudah Bicara 'Kafir-kafir'

Pernyataan tersebut disampaikan Ferry Koto melalui akun Twitter pribadinya @ferrykoto pada Senin, 5 April 2021.

Jk diamanati, kritik apapun yg dilakukan pd pemerintah, DPR, MA, Pengadilan, Kepolisian & lembaga negara lainnya oleh sekelompok pihak yg mengaku opoisi, basisnya bkn pd esensi persoalan, tapi hanya karena Presidennya Jokowi. Coba Presidennya Erdogan, akan dibela habis2an. Haha,” kata Ferry Koto.

Kemudian dia juga menyebutkan beberapa persoalan di Indonesia yang pada akhirnya Jokowi disalahkan.

Baca Juga: Sebut Jokowi Tak Peka, Akhmad Sahal: Kehadiran di Nikahan Aurel-Atta Gak Bisa Dibela, Akun Setneg Juga Ngawur

Pertama, adalah kasus Sjamsul Nursalim dan soal KPK yang menerbitkan SP3 untuk pertama kalinya.

Coba dilihat. Mahkamah Agung yg membuat keputusan bebas bagi SAT dalam kasus SKL Sjamsul Nursalim (SJN), yg disalahkan tetap Jokowi. Padahal itu keputusan lembaga Yudisial. Sama, kasus SP3 SJN, tetap juga Jokowi yg salah. Hahaha Gelap mata sekali,” tutur Ferry Koto.

Kedua, terkait minuman keras (miras) yang beberapa waktu lalu menjadi polemik di berbagai kalangan masyarakat karena Jokowi dianggap melegalkan miras.

Baca Juga: Diduga Sindir Pemerintah Soal Kerumunan, Haikal Hassan: Hanya karena Cinta yang Diproses dan Terancam Penjara

Soal Miras yg dibatasi Jokowi lewat Perppres, yg jelas2 hal yg jauh lebih baik dr UU yg membuka luas, tetap saja Jokowi disalahkan, dan bahkan difitnah melegalisasi MIRAS. Lihatlah betapa bahlulnya, jelas2 Miras itu sejak dulu legal, demi salahkan Jokowi mereka buat Hoaks. Haha,” tuturnya.

Ketiga adalah soal pajak pulsa dan token. Menurut Ferry Koto, harusnya oposisi mengapresiasi pemerintah bukan malah menyebarkan hoaks.

Pajak pulsa dan token yg jelas2 dihapus ditingkat retail, mereka bukannya apresiasi pemerintah, eh malah salahkan Jokowi dgn buat hoaks, ditengah pendemi pemerintah bebani pajak baru ke rakyat. Ampun deh, parahnya opisisi ini. Haha,” ujarnya.

Baca Juga: Seolah Maklum Jokowi-Prabowo Jadi Saksi Nikah, Mardani Ali: Ya Memang Itu Kualitas Kepemimpinan Kita Saat Ini

Ferry Koto pun menyebut bahwa pihak-pihak yang mengaku oposisi memiliki kualitas buruk lantaran mengkritik bukan berdasarkan fakta yang ada.

Ya wis, selamat menikmati sampai 2024, buruknya kualitas yg mengaku oposisi. Naga-naganya yg oposisi akan tetap oposisi pada Pemilu 2024 nanti,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x