Update Dampak Bencana NTT, BNPB Catat 128 Korban Meninggal Dunia dan 72 Orang Hilang

- 6 April 2021, 10:40 WIB
Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat bencana banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu 4 April 2021.
Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat bencana banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu 4 April 2021. /ANTARA/HO-BPBD Flores Timur/wpa/foc./

PR DEPOK - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membeberkan data ter-update terkait korban bencana banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) dari dampak siklon tropis Seroja.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati.

Menurutnya, BNPB mencatat bahwa bencana banjir di NTT yang terjadi akhir pekan lalu telah memicu pengungsian lebih dari 8.000 warga setempat.

Baca Juga: Akui Bertemu Koruptor di Kedai Kopi, Haikal Hassan: Ingin Teriak 'Balikin Duit Rakyat yang Makan Aja Susah'

“Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin 5 April 2021 pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak,” kata Raditya Jati di Jakarta, pada Selasa 6 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakkyat-Depok.com dari Antara.

Dia mengatakan bahwa bencana siklon tropis ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota di NTT, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.

“Pengungsian terbesar bencana banjir di NTT diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK), Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256,” katanya.

Baca Juga: Bela Jokowi yang Diolok-olok Usai Hadiri Nikahan Atta-Aurel, Luqman: Dia Jalankan Syariat Islam, Kok Sewot?

Raditya Jati pun membeberkan jumlah korban meninggal dan kerusakan akibat bencana banjir dan longsor pada wilayah terdampak di NTT.

“Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12,” ujarnya.

Selain itu, untuk korban hilang totalnya mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21 orang.

Baca Juga: Prediksi Hakim akan Tolak Seluruh Eksepsi HRS, Ferdinand: karena JPU Kesal, Dituntut 7 Tahun sih Dugaanku

Sementara itu, menurutnya Pemerintah Daerah (Pemda) terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi pun tersebar di lima kabupaten di wilayah Provinsi NTT.

Bencana banjir di NTT pada beberapa wilayah tadi juga berdampak pada sejumlah kerugian total antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak. Rincian kerusakan sektor pemukiman sebagai berikut.

Kota Kupang

- 10 unit rumah RS

- 657 unit rumah terdampak

Baca Juga: Duga Keamanan Jokowi di Nikahan Atta-Aurel Diperketat Usai Teror Mabes Polri, Rocky: Artinya Pakai Uang Rakyat

Kabupaten Flores Timur

- 82 unit rumah RB

- 34 unit rumah RR

- 97 unit rumah terdampak

- 8 unit fasum RB

Baca Juga: Cek Penerima BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta di eform.bri.co.id/bpum April 2021

Kabupaten Malaka

- 1.154 unit rumah terdampak

- 65 fasum terdampak

Kabupaten Ngada

- 4 unit rumah RB

- 2 unit rumah RS

- 1 fasum terdampak

Baca Juga: Sebut AHY Tak Pernah Tuduh Presiden Terlibat KLB Demokrat, Yan Harahap: KLB Abal-abal yang Harusnya Minta Maaf

Kabupaten Sumba Barat

- 54 unit rumah terdampak

Kabupaten Sumba Timur

- 7 fasum terdampak

Kabupaten Rote Ndao

- 12 unit rumah RB

Baca Juga: Minta Pemerintah Bebaskan Habib Rizieq Demi Keadilan, Refrizal: Apa Kerumunan Berlaku Hanya pada HRS?

Kabupaten Alor

- 21 unit rumah RB

- 106 unit rumah RS

- 6 fasum RB

- 1 fasum RR

- 11 fasum terdampak

Dalam upaya penanggulangan bencana ini, BPBD kabupaten dan kota dibantu dengan multipihak masih terus melakukan penanganan darurat bencana, seperti evakuasi, penyelamatan, pelayanan di pengungsian, distribusi logistik maupun pembukaan akses ke wilayah terisolir.

Baca Juga: Cek Penerima BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta di eform.bri.co.id/bpum April 2021

Selain itu, kementerian dan lembaga di bawah kendali BNPB juga memberikan dukungan kepada pemerintah daerah terdampak siklon tropis tersebut.

BNPB menyatakan pula bahwa cuaca ekstrem dampak siklon tropis Seroja masih berpotensi terjadi di kawasan NTT dalam beberapa hari ke depan.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x