"Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya untuk menghadapi ancaman risiko baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor," kata Jokowi.
Lebih lanjut, terkait penanganan dampak bencana di NTT dan NTB, presiden Jokowi pun menginstruksikan agar proses evakuasi pencarian dan penyelamatan para korban yang belum ditemukan segera dipercepat.
Presiden Jokowi juga meminta agar Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Panglima TNI, dan Kapolri mengerahkan tambahan personel SAR agar dapat menjangkau lebih luas di wilayah terdampak bencana.
"Sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT, Pulau Alor, Pulau Pantar dan pulau-pulau lainnya untuk melancarkan proses evakuasi pencarian dan penyelamatan korban," jelasnya.
Selain itu, Jokowi meminta Menteri PUPR untuk mengerahkan alat berat dari berbagai tempat terdampak di NTT. Namun jika akses melalui darat masih sulit dilewati, presiden pun meminta agar jajarannya mempercepat pembukaan akses melalui laut dan udara.
Lebih lanjut, dalam mengantisipasi bencana lanjutan yang melanda NTT, BMKG menyarankan masyarakat untuk tetap waspada.
BMKG memprediksi bahwa dalam 24 jam ke depan atau pada Rabu, 7 April pukul 1.00 WIB, posisi Siklon Tropis Seroja berada di Samudera Hindia, sebelah barat daya Pulau Rote, NTT pada 12.8 Lintang Selatan dan 117 Bujur Timur, sekitar 525 km sebelah barat daya Sabu Raijua.***