Emil Salim tampak tidak setuju dengan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria yang mengatakan proyek pembangunan tugu sepeda bisa membantu para pemahat.
Pasalnya, kata dia, hal itu tidak layak jika dijadikan salah satu alasan keharusan membangun tugu sepeda, karena sepeda merupakan barang komersial yang tentu akan terus diproduksi.
Kemudian Emil Salim juga heran dan mempertanyakan terkait Pemprov DKI yang lebih mengutamakan membangun patung daripada pendidikan.
“Ketika Wa-Gub DKI Jakarta sediakan Rp.800 juta bangun “patung speda” guna membantu para pemahat, kita bertanya bukankah “speda” barang komersial yg ada importir & pengusaha bengkel dll sehingga tak perlu Anggaran Daerah? Mengapa uang tidak utamakan pendidikan ketimbang patung?” kata Emil Salim.
Diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria sebelumnya mengatakan pembangunan tugu sepeda membutuhkan anggaran senilai Rp800 juta.
Dia menjelaskan pembangunan itu merupakan bagian dari pembuatan jalur sepeda permanen untuk menunjukkan keberpihakan ibu kota pada pesepeda.
Riza pun menuturkan meski menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit, namun dana Rp800 juta tersebut tidak berasal dari anggaran pemerintah daerah.
Dana itu juga di luar dari anggaran pembangunan jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin yang senilai Rp 28 miliar.***