PR DEPOK – Rektor Universitas Ibnu Chaldun memberikan tanggapannya terkait pembangunan proyek Tugu Sepeda di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, pembangunan Tugu Sepeda itu disebut menghabiskan anggaran mencapai Rp800 juta.
Sejumlah pihak pun menilai bahwa proyek Tugu Sepeda itu seharusnya tak menyentuh anggaran daerah.
Baca Juga: Pertimbangkan Komunikasi Partai Gerindra-PDIP, Pengamat Sebut Prabowo-Puan Bisa Maju di Pilpres 2024
Baca Juga: Siap-siap, Ahmad Riza Tegaskan ASN yang Nekat Mudik Idufltri 2021 Akan Diberi Sanksi
Sebagai informasi, awal mula pembangunan Tugu Sepeda berawal dari semangat Pemprov DKI Jakarta yang gencar mengampanyekan budaya bersepeda.
Pembangunan tersebut juga didukung oleh jumlah pesepeda yang mengalami kenaikan pesat sejak masa pandemi Covid-19.
Musni Umar melalui akun Twitter miliknya @musniumar, memberikan pembelaan kepada Anies Baswedan yang menerima kritikan soal proyek Tugu Sepeda.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.comm, Musni Umar menegaskan bahwa semua program yang dijalankan pemerintahan Anies Baswedan dan Wakil Gubernur (Wagub) Ahmad Riza Patria semata-mata untuk rakyat.
Dengan demikian, menurut penilaian Musni Umar, pemihakan kepada rakyat sangat terasa dengan jelas.
“Semua program yg dijlalnkan Anies-Ariza utk rakyat. Pemihakan ke rakyat jelas dan dirasakan,” kata Musni Umar.
Lebih lanjut, dikatakan akademisi di bidang sosiologi itu, semua janji politik Anies Baswedan yang pertama kali berpasangan dengan Sandiaga Uno pada 2017 lalu itu dilaksanakan.
“Semua janji politik Anies-Sandi dilaksanakan,” ucap Musni Umar lagi.
Baca Juga: Diakui Sang Istri Sebagai Pengurus PP Muhammadiyah, Polisi Ungkap Identitas Asli Terduga Teroris FA
Ia pun menyindir bahwa janji-janji dari petugas sebuah partai banyak yang tidak direalisasikan.
Hal itu Musni Umar sampaikan usai Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menilai Pemprov DKI Jakarta tidak mengerti skala prioritas dalam membuat pengeluaran anggaran dan kebijakan.
“Smg bisa kritik diri janji-janji petugas partai banyak tdk dilaksanakan,” ujarnya.
Musni Umar lantas menekankan bahwa biaya pembangunan Tugu Sepeda itu tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Biaya bangun tugu sepeda bukan dr APBD,” tuturnya mengakhiri cuitannya.
Sebelumnya, Ahmad Riza Patria menerangkan bahwa dana Rp800 juta yang disiapkan untuk pembangunan Tugu Sepeda tidak berasal dari APBD.
Justru, menurut Ahmad, dana Rp800 juta untuk pembangunan Tugu Sepeda itu dari pihak ketiga yakni swasta.***