PR DEPOK - Bagi masyarakat yang tinggal di sejumlah wilayah berikut sebaiknya mewaspadai potensi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan.
Baru-baru ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan siklon tropis yang dimaksud adalah bibit siklon tropis 94W dengan potensi tinggi.
"Dari perhitungan kami, potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan sangat tinggi," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Menurut Kepala BMKG, berdasarkan citra satelit Himawari-8, diketahui bibit siklon tropis 94W memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dengan tekanan di pusatnya mencapai 1006 mb.
Dengan demikian, Dwikorita mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati.
"Khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan perlu meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan aktivitas pelayaran karena adanya ancaman gelombang tinggi akibat siklon yang mencapai 4-6 meter. Kami mohon tidak menganggap sepele adanya bibit siklon ini," ujarnya.
Bibit siklon tropis 94W berpotensi mendatangkan cuaca ekstrem seperti, puting beliung, hujan lebat disertai kilat, hujan es, dan lain-lain.
BMKG juga membeberkan dampak yang dapat ditimbulkan dari siklon tropis 94W yaitu, banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin dalam satu minggu kedepan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94W.
Baca Juga: Resep Chocolate Pudding with Vanilla Sauce, Rekomendasi Takjil Sehat Cocok untuk Berbuka Puasa
Wilayah-wilayah tersebut meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Sedangkan wilayah dengan level waspada untuk potensi banjir bandang untuk dua hari ke depan yakni Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Tak hanya itu, akibat dari siklon tropis 94W, gelombang tinggi berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan utara Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera, dengan ketinggian gelombang sekitar 1,25 sampai 2,5 meter.
Sementara, gelombang tinggi 2,5 hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Perairan Raja Ampat-Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura-Sarmi, Samudera Pasifik utara Papua Barat dengan gelombang setinggi 4,0 hingga 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Papua.***